The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan

Sulindomedia – Federal Reserve atau The Fed, bank sentral Amerika Serikat, mempertahankan suku bunga acuannya pada Rabu atau Kamis ini (28/4/2016). Kebijakan ini diambil sebagai respons atas pertumbuhan yang lebih lambat dalam perekonomian negara itu, walaupun pasar tenaga kerja menguat.

Pihak The Fed tetap pada pendiriannya bahwa kebijakan moneter negaranya hanya akan diperketat secara bertahap. Sejauh ini tidak ada petunjuk apakah bank sentral itu akan menaikkan suku bunga federal funds jangka pendek pada pertemuan berikutnya, Juni nanti.

Dalam pertemuan terakhir dua hari lalu, pernyataan pihak The Fed mengisyaratkan mereka agar kurang peduli terhadap lansekap perekonomian dan keuangan global dibanding selama kuartal pertama tahun ini.

Mereka juga mengatakan, pertumbuhan domestik umumnya telah melambat, menjadi sekitar 0,9% laju tahunan pada kuartal pertama, sehingga inflasi masih lemah menjadi kekhawatiran utama mereka.

Dalam pertemuan Maret lalu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan, “Kondisi pasar tenaga kerja telah meningkat lebih lanjut sekalipun pertumbuhan aktivitas ekonomi tampak telah melambat.” Pertumbuhan belanja rumah tangga telah moderat, walaupun pendapatan riil rumah tangga telah meningkat pada tingkat yang solid dan sentimen konsumen tetap tinggi.

The Fed mencatat, investasi bisnis dan ekspor lesu dan inflasi masih jauh di bawah tingkat target 2,0%, yang disebabkan bukan hanya oleh penurunan tajam harga energi, tapi juga karena impor barang-barang lainnya lebih murah.

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan, yang memengaruhi suku bunga dolar global, pada tingkat ultra-rendah 0,25-0,50% memang telah diperkirakan banyak pihak. Namun, banyak analis sedang mencari sesuatu yang dapat menunjukkan, apakah FOMC akan menaikkan suku bunganya pada pertemuan 14-15 Juni mendatang atau apakah akan tetap lebih peduli terhadap gejolak pasar keuangan. Boleh jadi, pemungutan suara 23 Juni di Inggris tentang “Brexit” dan soal Inggris akan keluar dari Uni Eropa bisa mengganggu pasar.

Walauoun mengesampingkan isu-isu global relatif terhadap pandangan Maret-nya, FOMC hanya mengatakan mereka akan terus “memonitor indikator-indikator inflasi serta perkembangan ekonomi dan keuangan global.” Dari 10 anggota voting FOMC, hanya satu yang berbeda pendapat dalam suara pada keputusan kebijakan.

Namun, Kepala Cabang Federal Reserve Kansas City Esther George berpendapat, sekarang saatnya meningkatkan suku bunga menjadi 0,50-0,75%. [BLG/PUR]