Terus Bergulir, Bareskrim Polri Periksa PKK Kejagung dalam Kasus Kebakaran

Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta

Koran Sulindo – Tersangka kebakaran gedung Kejaksaan Agung berinisial NH dijadwalkan di periksa oleh Bareskrim Polri, Senin (2/11). NH adalah Pejabat Pembuat Komitmen Kejaksaan Agung.

“Tim penyidik gabungan akan memeriksa tersangka NH,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo.

Tersangka NH harusnya diperiksa penyidik sebagai tersangka kasus kebakaran gedung Kejaksaan pada Selasa 27 Oktober 2020. Karena mangkir sehingga pemeriksaan diagendakan ulang.

Mangkirnya NH dari pemeriksaan pekan lalu karena dikabarkan sakit. Melalui kuasa hukumnya, NH mengirimkan surat kepada penyidik agar dijadwal ulang pemeriksaannya. Namun, kuasa hukumnya tidak bisa membuktikan surat dokter.

Sambo mengatakan selain NH, penyidik juga akan meminta keterangan satu aparatur sipil negara Kejaksaan Agung sebagai saksi mengenai pengadaan alumunium composit panel di Gedung Kejaksaan tahun 2019.

Sebelumnya penyidik Polri telah menetapkan delapan orang menjadi tersangka dengan inisial S, H, T, K, IS, UAM, RS dan NH.

Tersangka S, H, T dan K adalah tukang bangunan, IS adalah tukang wallpaper, UAM merupakan mandor. Sementara RS adalah Direktur PT APM yang memproduksi cairan pembersih Top Cleaner.

Terakhir, tersangka NH sebagai pejabat pembuat komitmen Kejaksaan Agung. Para tersangka dikenakan Pasal 188 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP. Mereka terancam hukuman hingga lima tahun penjara.

Penyebab terjadinya kebakaran karena lima orang tukang telah lalai merokok di ruang Aula Biro Kepegawaian lantai 6 gedung utama Kejaksaan Agung. Saat itu, mereka sedang memperbaiki ruangan tapi sambil merokok, padahal ada bahan-bahan yang mudah terbakar seperti lem, tinner, kertas, karpet dan lainnya.

Kemudian api cepat menjalar dipicu adanya sisa cairan pembersih Top Cleaner yang ada di setiap lantai. Cairan pembersih itu ternyata mengandung solar. [WIS]