Koran Sulindo – Perubahan perilaku dengan menerapkan protokol kesehatan dengan baik menjadi kunci utama di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
“Ini harus menjadi yang utama selain penanganan kesehatan,” kata Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana Harmensyah saat diskusi daring, Senin (9/11).
Dengan demikian, edukasi-edukasi terus dilakukan baik melalui media massa maupun sosial media dan tentunya peran serta tenaga kesehatan di berbagai daerah juga menjadi penting.
Upaya edukasi tersebut, kata Hermansyah sejatinya bertujuan agar perubahan perilaku masyarakat dapat dilakukan secara menyeluruh dan sekaligus berkelanjutan, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir.
“Termasuk pula mengajak masyarakat membiasakan diri meningkatkan imunitas dengan berolahraga serta mengonsumsi makanan bergizi,” ujar Hermansyah.
Saat ini, kata Hermansyah, pemerintah sedang mengkampanyekan perubahan perilaku serta penguatan komunikasi publik. Hal itu diharapkan dapat membawa perubahan bagi masyarakat di Tanah Air.
Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng Mohammad Faqih mengatakan, berdasarkan laporan data terakhir sebanyak 141 dokter di berbagai daerah gugur dalam penanganan Covid-19.
“Bagi dokter, hal ini tidak akan menyurutkan semangat dalam pelayanan pasien-pasien Covid-19,” ujar Faqih.
Sebab, saat ini tenaga kesehatan dibutuhkan sekali dalam melayani orang-orang yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. Apalagi, jati diri seorang dokter, bidan, perawat, apoteker dan sebagainya mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan.
“Tidak ada pilihan lain, mereka tetap harus mengabdi kepada kemanusiaan. Apalagi di tengah pandemi banyak yang membutuhkan pertolongan,” kata Faqih.
Meskipun demikian, sebagai masyarakat setiap individu juga wajib berupaya menurunkan angka kematian termasuk kepada petugas kesehatan dengan cara taat protokol kesehatan. [WIS]