Koran Sulindo – Tak hanya cantik dan memperindah pandanga, bunga ternyata juga efektif digunakan sebagai tanaman alami pengusir hama. Rekayasa ekosistem dengan menamam bunga di lahan pertanian, selain lebih ekonomis juga ramah lingkungan.
Bunga akan membuat musuh-musuh alami hama seperti kumbang betah berkeliaran di sekitar areal pertanian. Kalau hama ngotot datang juga, ia bakal menjadi mangsa kumbang-kumbang tersebut.
Selain membuat betah pemangsa, bunga juga menjadi pengalih perhatian serangga-serangan yang merusak. Teknik tersebut disebut dengan teknik Refugia.
Di Jember pendekatan alami itu terbukti berhasil, Kelompok Tani Rukun Tani di Wuluhan menggunakan bunga Refugia untuk mengantisipasi penyebaran hama tanaman.
“Penanaman bunga ini untuk mencegah hama dari tanaman sekaligus juga mengurangi biaya produksi pertanian. Cara seperti ini cukup efektif mengurangi hama,” kata Khoirul Anam, Ketua Poktan Rukun Tani seperti dikutip dari detik.com, Senin (19/2).
Menurut Anam, penanaman bunga untuk mengusir hama bermula ketika dirinya mengikuti workshop di Politeknik Negeri Jember yang bertemakan pengendalian hama dengan biaya murah.
Pada workshop itu, petani dikenalkan dengan cara yang lebih alami dalam mengendalikan hama tanaman salah satunya dengan menanam bunga jenis Refugia. Selama ini, petani umumnya menggunakan obat-obatan kimia yang selain mahal juga tidak ramah lingkungan.
Selain memanfaatkan bunga, petani juga bisa memanfaatkan beberapa jenis gulma yang dapat digunakan sebagai refugia asteraceae yang ditata pada jalur khusus. Jenis gulma berbunga ini akan menarik serangga musuh alami, pengaruh gulma pada tanaman pokok tidak terlalu berarti dan justru meningkatkan stabilitas ekologi pertanian.
Selain gulma, tumbuhan liar yang berbunga disekitar lahan pertanian juga berpotensi menjadi refugia, yaitu antara lain jenis S’ynedrella nodiflora, Centella asiatica, Setaria, Borreria repens, dan Arachis pentoi.
Hal yang mesti diperhatikan dalam menanam tanaman refugia adalah bunga jangan terlalu dekat dengan komoditas utama agar tidak berebut hara dan air. Penyemprotan hanya boleh dilakukan jika populasi hama sudah sangat tinggi agar serangga yang menguntungkan tidak ikut terbunuh.[TGU]