Koran Sulindo – Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan membahas kemungkinan pelanggaran resolusi kesepakatan nuklir dalam program rudal Iran.
Niat Iran meningkatkan jangkauan rudalnya, dipastikan bakal membuat Amerika Serikat menganggap program senjata Teheran sebagai ancaman keamanan regional.
Pertemuan DK PBB dilakukan atas inisiatif Barat yang terlibat dalam kesepakatan nuklir Iran 2015. Mereka menyebut program rudal balistik Iran tak konsistendengan resolusi dewan yang mengesahkan perjanjian itu.
Perancis, Jerman dan Inggris mengirim surat ke DK PBB mengatakan peluncuran rudal balistik jarak pendek Zolfaqar dan Qiam oleh Iran pada 30 September dan 1 Oktober “secara inheren mampu mengirimkan senjata nuklir.”
Resolusi Dewan Keamanan 2015 menyerukan Iran agar “tidak melakukan aktivitas apa pun terkait dengan rudal balistik yang dirancang untuk mampu mengirimkan senjata nuklir.”
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif melalui sebuah posting di Twitter mengatakan resolusi DK PBB mengatur tentang perjanjian nuklir, bukan pada program rudal.
“Salah satu program terpenting kami adalah meningkatkan jangkauan rudal dan amunisi,” Komandan Angkatan Udara Iran, Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh seperti ditulis kantor berita semi resmi Fars. “Kami tidak melihat batasan kami di bidang ini.”
Lebih lanjut Aziz menyebut militer Iran mengklaim jangkauan rudal mereka telah mencapai 2.000 kilometer dan menyebut pangkalan AS di Afghanistan, Uni Emirat Arab dan Qatar, juga semua kapal induk di Teluk masuk dalam jangkauan.
Meski tak memberikan rincian seberapa jauh Iran bakal meningkatkan jangkauan rudal, Teheran berkali-kali menyebut program rudalnya murni defensif termasuk mempertahankan pengiriman minyak melalui Selat Hormuz di Teluk jika AS mencoba melakukan blokade.
Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir internasional bulan Mei silam sekaligus memberlakukan kembali sanksi pada Iran. Trump mengkritik kesepakatan itu gagal membatasi pengembangan rudal balistik Iran.
Di sisi lain, sepanjang akhir pekan ini Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo terus menerus mengutuk apa pengujian rudal balistik jarak menengah Iran yang sanggup membawa hulu ledak ganda sebagai pelanggaran perjanjian program nuklir Teheran.
Iran sendiri berulang kali menegaskan program rudalnya tak bisa dinegosiasikan.[TGU]