Koran Sulindo – Melahirkan tanpa didamping dokter seorang ibu bernama Ramayana Sihombing dan bayinya dari Lumbantoruan, Laer Parira, Dairi akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Sidikalang.
Jenazah mereka bahkan baru bisa dipulangkan setelah seseorang yang merasa iba mengulurkan bantuannya.
Diduga Ramayana Sihombing yang sehari-hari bermata pencaharian sebagai petani itu itu meninggal dunia bersama bayi yang dikandungnya diduga akibat kelalaian rumah sakit.
Menurut Dairi Pers.com Ramayana dengan didampingi suaminya Tulus Sihombing dibawa ke Puskesmas ketika hendak melahirkan. Oleh Puskesmas ia dirujuk ke RSU Sidikalang namun menghembuskan nafas terakhirnya bersama bayi yang dikandungnya.
Kerabat Ramayana, Kordes Sihombing menyebut tidak ada dokter yang menangani pasien saat kejadian, Minggu (15/4).
Ia juga menambahkan malam sebelum dinyatakan meninggal, korban datang ke rumah sakit pukul 20.00 WIB menggunakan angkutan menuju rumah sakit dalam kondisi sehat untuk bersalin. Sesaat sampai di rumah sakit, Ramayana bahkan masih bisa berjalan ke ruang perawatan.
Di ruang itulah ia diberi infus oleh perawat yang kala itu tengah bertugas.
Kordes menuturkan, sejam setelah kedatangannya di rumah sakit, Ramayana mulai mengalami kontraksi persalinan namun tak ada dokter yang berada di ruang itu. Ia hanya didampingi tiga perawat bahkan ketika mengalami pendarahan.
“Kemudian perawat meminta agar korban dibawa ke rumah sakit Kabanjahe, Kabupaten Karo, yang berjarak tempuh 2 jam,” kata Kordes menuturkan.
Karena tak ada ambulan tersedia, Tulus akhirnya harus pontang-panting mendapatkan mobil sewaan untuk membawa istrinya yang tengah dalam keadaan darurat itu. Ketika tengah mencari kendaraan itulah ia dikabari bahwa istrinya sudah meninggal dunia pada pukul 10.00 WIB.
“Kami sangat kecewa dengan pihak rumah sakit. Luar biasa, masa seorang dokter tidak ada di rumah sakit untuk menangani korban. Padahal, korban awalnya sehat dan tidak pernah mengeluhkan sakit saat mau partus,” kata Kordes.
Belakangan Tulus bahkan ‘harus’ membuat pernyataan bahwa ia tak bersedia istrinya dirujuk dan memilih tetap berada di RSUD Sidikalang.
Dalam pernyataan itu juga disebut bahwa jika terjadi sesuatu hal itu bukan merupakan tanggung jawab RSUD Sidikalang.(TGU)