Tak Cuma Dimajukan, Tahun Depan Besaran PKH Juga Naik Dua Kali Lipat

Presiden Jokowi berfoto dengan ibu-ibu penerima PKH, Jakarta Timur. (Foto: AGUNG/Humas)

Koran Sulindo – Pemerintah berencana menaikkan hingga dua kali lipat dana bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) pada tahun 2019.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi ketika menggelar sosialisasi dana PKH di kawasan Jakarta Timur.

“Sekarang per tahun Rp 1.890.000, tahun depan Insyaallah akan naik dua kali lipat. Siapa yang tidak setuju maju ke depan,” kata Jokowi disambut tepukan riuh warga yang menghadiri acara Sosialisasi Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2019 di Gelanggang Remaja Jakarta Timur, Jakarta, Senin (3/12).

Tak cuma bertambah, pencairan dana Program Keluarga Harapan untuk tahun 2019 juga bakal dipercepat. Dana PKH bakal dicairkan pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober lebih cepat dibanding jadwal biasanya yakni pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November.

Selain mepercepat pencairan, nilai PKH yang diterima masyarakat juga bakal naik hingga 2 kali lipat dari nilai semula yakni Rp1.890.000.

Selain percepatan dan jumlahnya naik, Jokowi juga menyebut penerima manfaat program PKH tahun depan juga bakalan naik menjadi 10 juta orang dibanding 6 juta penerima tahun ini.

Lebih lanjut Jokowi juga mengingatkan dana PKH sangat berguna membantu masyarakat memenuhi gizi seperti untuk membeli susu atau pendidikan bagi anak-anak. Ia juga mewanti-wanti agar uang PKH tak dipakai untuk membeli rokok.  “Kalau ketahuan untuk beli rokok nanti dicabut,” kata Jokowi mengancam.

Mengutip laporan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Jokowi menyebut penyaluran bantuan PKH secara nasional sampai tanggal 30 November tahun 2018 telah mencampai 96 persen.

Untuk wilayah DKI Jakarta, program disalurkan kepada 66.000 KPM dengan niali Rp116 miliar dengan realisasi penyaluran bantuan PKH tahap 4 atau tahap terakhir sebesar 97 persen. Jumlah penerima PKH di Jakarta Timur tercatat 17.500 dengan nilai Rp 31 miliar dan realisasi penyaluran bantuan sebesar 98 persen.

Seperti dalam acara-acara lain yang dihadiri, Jokowi juga memanggil warga untuk maju ke depan untuk melakukan tanya jawab. Dalam sesi itu ia didoakan salah satu warga Jakarta agar kembali menjabat sebagai presiden untuk kedua kalinya.

Suwarti yang mendapatkan kesempatan maju itu mengaku sangat terbantu dengan pencairan bantuan sosial PKH senilai Rp 1.890.000. Ia menyebut uang tersebut digunakan untuk keperluan keluarga seperti biaya sekolah anak dan membeli sembako.

“Terimakasih Pak, semoga Pak Jokowi sehat, panjang umur, jadi presiden lagi kalau bisa,” kata Suwarti yang sehari-hari berjualan peyek. “Enggak boleh kampanye,” timpal Jokowi.

“Iya maaf pak, maaf, saya cuman mendoakan, doanya dalam hati,” kata Suwarti yang lantas disambut tawa hadirin.

Sebelumnya Mensos Agus Gumiwang menyatakan sesuai instruksi Presiden, jumlah total bantuan sosial PKH tahun 2019 bakal naik signifikan dari Rp19,3 trilun menjadi Rp32,65 triliun.

Kenaikan itu menurut Mensos mengimbangi naiknya index bantuan sosial yang disesuaikan dengan beban kebutuhan keluarga pada aspek kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. “Sehingga Insyaallah angka kemiskinan tahun 2019 diharapkan dapat turun di angka 8,5 sampai 9,5 persen,” kata Agus.

Dalam acara sosialisasi tersebut dihadiri 1.725 orang warga dengan 1.250 orang di antaranya adalah penerima PKH dari Jatinegara, 275 pendamping PKH DKI Jakarta, dan 200 Pendamping Se-Jabodetabek. [TGU]