Susu Ikan sebagai Alternatif Program Makan Bergizi Gratis: Apa Itu dan Apa Saja Nutrisinya?

Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Koran Sulindo – Belakangan ini, susu ikan menjadi topik hangat di kalangan netizen setelah disebut sebagai alternatif susu sapi dalam Program Makan Bergizi Gratis yang diusung oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan susu yang banyak di tengah masyarakat, terutama bagi anak-anak. Namun, apa sebenarnya susu ikan itu, dan bagaimana kandungan nutrisinya jika dibandingkan dengan susu sapi?

Apa Itu Susu Ikan?

Susu ikan bukanlah susu dalam arti tradisional, seperti halnya susu sapi. Dilansir dari berbagai sumber, susu ikan dibuat melalui proses ekstraksi protein dari daging ikan yang kemudian diolah menjadi konsentrat protein.

Konsentrat ini dicampur dengan bahan-bahan lain agar menghasilkan tekstur dan rasa yang mirip dengan susu.

Menurut Codex Alimentarius Commissions yang dibentuk oleh FAO dan WHO, susu didefinisikan sebagai cairan yang dihasilkan oleh hewan mamalia melalui proses pemerahan tanpa tambahan bahan lain.

Hal ini berarti, secara definisi, susu ikan sebenarnya tidak bisa disebut sebagai “susu” dalam pengertian yang sama dengan susu sapi.

Kandungan Nutrisi: Susu Ikan vs Susu Sapi

Meskipun berbeda dari susu sapi, susu ikan dianggap memiliki keunggulan tersendiri, terutama dari kandungan nutrisinya. Salah satu perbedaan utama antara susu ikan dan susu sapi adalah kandungan asam lemak omega-3.

Direktur Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Budi Sulistyo, menyatakan bahwa susu ikan kaya akan DHA dan EPA, dua jenis asam lemak omega-3 yang diketahui sangat penting untuk perkembangan otak anak.

“Pembeda signifikan antara susu sapi dan susu ikan adalah kandungan omega-3, DHA, dan EPA. Ini penting untuk kecerdasan anak,” ujar Budi dalam siaran CNN Indonesia TV pada Selasa (10/9).

Sebaliknya, susu sapi telah lama dikenal sebagai sumber protein berkualitas tinggi, kaya kalsium, vitamin D, fosfor, serta berbagai nutrisi penting lainnya yang diperlukan tubuh. Kandungan ini membantu memperkuat tulang, menjaga kesehatan otot, serta mendukung fungsi tubuh secara umum.

Proses Pembuatan dan Keamanan Konsumsi Susu Ikan

Salah satu kekhawatiran utama terkait susu ikan adalah bau amis yang biasanya muncul dari produk olahan ikan. Namun, Budi Sulistyo menjelaskan bahwa proses pembuatan susu ikan melibatkan tahap fertilisasi yang membuat produk akhirnya tidak berbau amis dan memiliki tampilan yang menyerupai susu sapi.

Selain itu, Budi juga menyatakan bahwa susu ikan aman dikonsumsi setiap hari tanpa menimbulkan efek samping yang merugikan. “Susu ikan bisa diminum setiap hari. Tidak ada efek samping tertentu,” tambahnya.

Potensi Susu Ikan sebagai Alternatif Gizi

Dengan kandungan omega-3 yang tinggi, susu ikan memiliki potensi besar sebagai sumber nutrisi penting, terutama bagi anak-anak yang memerlukan asupan DHA dan EPA untuk mendukung perkembangan otak.

Namun, seperti halnya produk susu lainnya, susu ikan dan susu sapi memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing. Kombinasi keduanya dalam program gizi bisa menjadi solusi untuk memperluas akses masyarakat terhadap nutrisi yang lengkap dan seimbang.

Dalam Program Makan Bergizi Gratis, susu ikan menjadi salah satu inovasi yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan protein dan asam lemak sehat bagi masyarakat, khususnya anak-anak.

Namun, perlu diingat bahwa karena berasal dari jenis hewan yang berbeda serta diproses dengan cara yang berbeda, kandungan gizi susu ikan dan susu sapi tentu tidak dapat disamakan sepenuhnya. [UN]