Ilustrasi/setkab.go.id

Koran Sulindo – Survei Indo Barometer terbaru menunjukan Joko Widodo (Jokowi) masih unggul dengan memiliki tingkat kepercayaan dan keterpilihan yang tertinggi untuk dipilih menjadi presiden. Hasil serupa juga dinyatakan dalam survei Poltracking yang dirilis pekan lalu dan Populi Center yang dirilis awal November 2017.

Dalam survei Indo Barometer ini, pilihan calon presiden berdasarkan pertanyaan terbuka dalam survei dengan sampel sebanyak 1.200 responden tersebut, Jokowi meraih 34,9 persen, menyusul Prabowo Subianto 12,1 persen, Anies Baswedan 3,6 persen, Basuki Tjahaja Purnama 3,3 persen, Gatot Nurmantyo 3,2 persen, Ridwan Kamil 2,8 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 2,5 persen.

Sementara untuk pilihan calon presiden dengan 6 nama Joko Widodo meraih 44,9 persen, Prabowo Subianto 13,8 persen, Anies Baswedan 6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,5 persen, Gatot Nurmantyo 3,2 persen dan Jusuf Kalla 1 persen. Sedangkan sisanya tidak memilih.

Sementara berdasarkan 4 variasi simulasi 2 nama, pilihan calon presiden didapati Joko Widodo 50,9 persen versus Prabowo Subianto 20,8 persen. Sedangkan responden yang menjawab rahasia, belum memutuskan, tidak akan memilih, tidak tahu dan tidak jawab 28,3 persen.

“Jokowi memiliki sejumlah keunggulan. Di antaranya dalam survei didapati Joko Widodo paling dikenal dan paling disukai. Tingkat pengenalannya mencapai 98,9 persen dan tingkat kesukaan 98,2 persen,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodhari saat rilis survei, di Jakarta, Minggu (3/12), seperti dikutip, antaranews.com.

Survei dilakukan pada pada 15-23 November 2017 di seluruh Provinsi di Indonesia yang meliputi 34 Provinsi.

Jokowi juga paling sesuai dengan selera publik dalam memilih calon presiden. Terdapat lima alasan utama publik memilih calon presiden yaitu tegas 19,7 persen, merakyat 10,6 persen, kerja nyata 7,8 persen, orangnya baik 6,8 persen, ramah dan bijak 5,7 persen. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, Jokowi menduduki peringkat pertama. Sebanyak 41,1 persen responden memilih Jokowi, disusul Prabowo Subianto 37,3 persen dan Gatot Nurmantyo 11 persen.

Jokowi dinilai merakyat 98,4 persen, kerja nyata Joko Widodo meraih 100 persen, ramah dan bijak Joko Widodo meraih 94,1 persen.

Sementara tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Joko Widodo sebagai presiden cukup tinggi 67,2 persen, sedangkan yang tidak puas 28,5 persen. Tidak tahu/tidak jawab 4,3 persen.

“Jika dibandingkan dengan survei sebelumnya, tren tingkat kepuasan publik terhadap Joko Widodo semakin meningkat sejak survei nasional pada Maret 2015 – November 2017. Sempat melemah hanya pada September 2015,” kata Qodari.

Dalam survei juga didapati mayoritas publik 61,8 persen menginginkan Joko Widodo kembali menjadi presiden untuk periode 2019-2024, yang tidak menginginkan kembali 23,6 persen tidak tahu/tidak jawab 14,7 persen.

Poltracking

Sementara itu survei Poltracking yang dilakukan periode 8-15 November 2017 dengan jumlah responden sebanyak 2.400 orang, menyatakan Jokowi menempati posisi pertama sebesar 41,5 persen, Prabowo Subianto (18,2 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,9 persen), Gatot Nurmantyo (3,1 persen), Anies Baswedan (3 persen), Budi Gunawan (0,3 persen), Zulkifli Hasan (0,2 persen) dan Puan Maharani (0,1 persen).

Margin error survei ini sebesar dua persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

“Kinerja pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla menunjukkan 70 persen menyatakan puas, 17,6 persen tidak puas dan 11,9 persen tidak tahu,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha di Jakarta, Minggu (26/11), seperti dikutip antaranews.com.

Populi Center

Survei Populi Center yang dirilis awal November 2017 lalu juga menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo tertinggi dibandingkan sejumlah nama yang disebut akan maju.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada 19 Oktober-26 Oktober 2017 itu, elektabilitas Jokowi mencapai 49,4 persen atau tertinggi jika diajukan pertanyaan spontan.

Di bawah Jokowi muncul nama Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan elektabilitas 21,7 persen, lalu Jenderal TNI Gatot Nurmantyo 2,0 persen.

“Ini menunjukkan Pemilu 2019 masih berupa pertarungan antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo,” kata Direktur Populi Center, Usep S Ahyar, dalam pemaparan hasil survei bertajuk 3 Tahun Indonesia Sentris: Penilaian Dari Rakyat, di Jakarta, Kamis (2/11), seperti dikutip antaranews.com.

Survei dengan 1.200 responden dan metode survei multistage random sampling itu mempunyai margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen,

Dalam pertanyaan tertutup di mana hanya menampilkan dua calon yakni Jokowi dan Prabowo, elektabilitas Jokowi tetap berada di atas Prabowo.

“Jika calon pesertanya hanya dua, sebanyak 56,7 persen responden memilih pak Jokowi, sedangkan yang memilih pak Prabowo 31,9 persen, dan 11,3 persen sisanya tidak tahu atau tidak menjawab,” kata Usep.

Survei juga menunjukkan Jokowi unggul di seluruh kategori usia pemilih. Mayoritas pemilih Jokowi adalah usia 36-45 tahun. [DAS]