Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Koran Sulindo – Survei lembaga survei PolMark Reseacrh Center (PRC) tentang Pilkada DKI 2017 menyatakan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat masih memimpin di angka 31,9 persen. Meski Ahok masih unggul, namun elektabilitas orang nomor satu di Jakarta itu mengalami penurunan.

“Tren elektabilitas Basuki mengalami penurunan sebesar 10,8 persen dalam rentang waktu Juli hingga Oktober ini. Dalam survei PRC PolMark Indonesia bulan Juli 2016, Basuki memiliki elektabilitas sebesar 42,7 persen dan turun menjadi 31,9 persen pada survei bulan Oktober 2016 ini,” kata Direktur Utama Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah, di Jakarta, Rabu (5/10).

PRC PolMark Indonesia telah melakukan survei untuk Pilkada DKI 2017 sebanyak tiga kali, yakni Februari, Juli dan Oktober.

Pada survei terakhir ini, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 23,2 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan elektabilitas 16,7 persen. Masyarakat Jakarta yang belum menentukan pilihan sebesar 28,2 persen.

Dari 31,9 persen responden yang memilih Basuki-Djarot dalam survei ini, hanya 23,2 persen yang menyatakan pilihannya terhadap Basuki-Djarot sudah mantap, tidak akan berubah.

Sementara itu, dalam survei bulan Juli 2016, dari 42,7 persen yang memilih Basuki-Djarot yang menyatakan mantap 28,7 persen.

“Dengan demikian, di kalangan pemilihnya yang mantap sekalipun, elektabilitas Basuki-Djarot mengalami penurunan sebesar 5,5 persen,” kata Eep.

Berbasis hasil tiga kali survei yang sudah dilakukan serta riset dan pemetaan politik Jakarta, ditambah dengan kecenderungan pemilih Jakarta sejak Pilkada 2012, Eep menduga Pilkada Jakarta berpotensi besar berlangsung dalam dua putaran.

Survei PRC PolMark Indonesia berdasarkan wawancara lapangan pada 28 September – 4 Oktober 2016 lalu.

Survei ini dilakukan terhadap 1.190 responden, yaitu warga Jakarta berhak memilih pada saat survei diadakan.

Responden diambil dengan metode multistage random sampling (sampel acak bertingkat), diwawancarai secara tatap muka. Margin of error survei ini adalah +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terdistribusi secara proporsional di setiap Kota di DKI Jakarta.

PRC adalah lembaga survei di bawah PolMark Indonesia.

Hasil Lain

Secara umum masyarakat DKI Jakarta menilai Basuki-Djarot berhasil dalam hal penyediaan transportasi umum yang memadai, pembersihan sungai-sungai di Jakarta, perbaikan fasilitas angkutan dan jalan raya, dan perbaikan kinerja birokrasi. Sedangkan dalam hal penanggulangan banjir, penanggulangan kemacetan, penertiban “pemukiman liar”, dan penertiban pedagang kaki lima (PKL), Basuki-Djarot dinilai gagal.

Sementara menyangkut popularitas dan kedisukaan para kandidat Wakil Gubernur. Djarot dikenal oleh 79,6% dan disukai oleh 46,9% warga. Sandiaga dikenal oleh 75,6% dan disukai oleh 50,8% masyarakat. Sementara Sylviana dikenal oleh 56,1% dan disukai oleh 32,7% warga Jakarta. [DAS]