Survei: Pemilu 2019, PDIP Masih Teratas

Ilustrasi: Mengangkut kotak suara Pemilu di daerah terpencil/hidayatsahabatkita.com

Koran Sulindo – Partai Demokrasi Indoneia Perjuangan (PDIP) dan Golkar akan bertarung adu kuat dalam pemilihan umum 2019 nanti. Survei LSI Denny JA yang dirilis hari ini menyatakan PDIP masih akan memenangkan Pemilu tahun depan, namun Golkar terus mempersempit perbedaan suara, dan Partai Gerindra membayangi dan siap menjadi kuda hitam.

Elektabilitas PDIP tahun depan diprediksi diatas perolehan suaran pada pemilu legislatif 2014. Saat ini, elektabilitas PDIP sebesar 22.2 %, lebih besar dari perolehan suaranya di pemilu 2014 yaitu 18.95 %. Elektabilitas Partai Golkar sebesar 15.5 %, lebih besar dari perolehan suaranya di pemilu 2014 yaitu sebesar 14.75 %. Elektabilitas partai lainnya rata-rata dibawah perolehan suaranya di pemilu 2014.

Survei nasional ini memiliki responden 1.200 berdasarkan multi stage random sampling. Wawancara tatap muka dengan responden dilakukan serentak di 34 propinsi dari 7 hingga 14 Januari 2018.

Survei ini memiliki margin of error plus minus 2.9 persen.

Selain tiga partai politik utama tadi, survei menemukan sebanyak lima partai lama lainnya belum aman lolos Parliamentary threshold (PT). PT pada pemilu 2019 ditetapkan sebesar 4 %. PPP, Nasdem, PAN, PKS dan Hanura, perolehan dukungannya rata-rata masih dibawah 4 % , kecuali Nasdem.

Nasdem di survei ini memperoleh dukungan sebesar 4.2 %. Namun karena margin error survei ini adalah 2.9 %, maka Nasdem belum aman.

Sementara Hanura berada dalam kondisi kritis. Dalam tiga survei terakhir LSI, elektabilitas Hanura selalu dibawah 4 %, bahkan dibawah 2 %. Hanura terancam terlempar dari parlemen dan masuk kategori partai gurem.

“Dualisme ketua umum yang terjadi saat ini juga memperburuk kredibilitas dan upaya konsolidasi Hanura menghadapi pemilu,” tulis Denny JA, dalam pengantar rilis survei.

Hanura membutuhkan isu baru yang kuat dan dukungan tokoh atau figur yang punya daya tarik elektoral untuk menyelamatkan partai.

Bahkan di survei ini, Hanura sebagai partai yang pada pemilu sebelumnya berhasil masuk parlemen, elektabilitasnya dibawah Perindo. Partai baru lainnya yaitu PSI memperoleh dukungan dibawah 2 %. PKPI dan PBB pun memperoleh dukungan dibawah 2 %. [DAS]