Ilustrasi

Koran Sulindo – Hoax ternyata tak semenakutkan kelihatannya, dan ternyata juga hanya menyentuh sebagian sangat kecil pengguna internet (netizen). Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mendapati data hanya 1 persen responden dari 1.116 orang yang disurvei menyatakan langsung meneruskan berita bohong (hoax) tanpa melihat kejelasan sumber berita. Sebagian besar netizen mengecek berita itu (sekitar 83 persen), dan sekitar 16 persen menghapus atau mendiamkan hoax itu.

Survei Mastel itu menyasar kelompok umur 25-20 tahun sebanyak 47,8 persen; di atas 40 tahun sebanyak 25,7 persen; 16-19 tahun 7,7 persen; dan 15 tahun 0,4 persen. Survei menggunakan jawaban multiple choices dan responden boleh memilih lebih dari satu jawaban.

“Walau berita hoax sengaja dibuat untuk pengaruhi publik dan kian marak lantaran faktor simultan seperti isu sosial politik dan SARA, namun penerima hoax cukup kritis karena mereka telah terbiasa untuk memeriksa kebenaran berita,” kata Ketua Umum Mastel, Kristiono, di Jakarta, Senin (13/2).

Survei juga mengungkap 91,8 persen responden sering menerima hoax dari media sosial. Aplikasi medsos seperti Line, WA atau Telegram menjadi saluran hoax terbanyak yaitu 62,8 persen.

Sedangkan 34,90 persen responden menilai situs menjadi salah satu penyebar hoax, televisi 8,70 persen, media cetak 5 persen, email 3,1 persen dan radio 1,2 persen.

Sekitar 90 persen responden memahami hoax adalah berita bohong yang disengaja. 61,6 persen menyatakan hoax adalah berita yang menghasut, 59 persen menyatakan berita yang tidak akurat, 14 persen menjawab hoax sebagai berita ramalan tau fiksi ilmiah, 12 persen hoax adalah berita yang menyudutkan pemerintah dan 3 persen menjawab berita yang tidak saya sukai. Hanya 0,6 persen yang menyatakan tidak tahu,

Survei itu untuk mencari jawab persepsi masyarakat terhadap berita hoax, penyebaran berita hoax, klasifikasi berita hoax, serta dampak berita hoax terhadap kehidupan berbangsa secara nasional. Proses survei dilakukan secara online, dan hasil didapatkan dalam waktu 48 jam sejak pertama kali disebarkan ke publik pada Selasa (7/2) minggu lalu.

Disamping peluncuran hasil survei, Mastel sekaligus mensosialisasikan slogan THIS, singkatan dari Tanpa HOAX Indonesia Sejahtera. [mastel.id/DAS]