Presiden Joko Widodo/CNBC

Koran Sulindo – Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menemukan hingga hari ini Joko Widodo masih calon presiden terkuat dan terus menunjukkan tren naik. Namun pemilih militan Jokowi masih rendah dan kampanye dengan tagar ganti presiden makin populer dan disukai.

Dari hasil survei ditambahi panel ahli, LSI menemukan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Jokowi dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 nanti mengerucut pada 5 nama. Mereka adalah Airlangga Hartarto, Tito Karnavian, Mahfud MD, Moeldoko, dan Sri Mulyani.

“Tentu saja Jokowi masih tetap leluasa memilih diluar kelima tokoh tersebut.” Tulis rilis media LSI, di Jakarta, Selasa (10/7/2018), seperti bisa diakses di sini.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling di 33 provinsi Indonesia. Adapun margin of error survei plus minus 2,9 persen.

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden dari seluruh Indonesia pada periode 28 Juni-5 Juli 2018. Survei dibiayai secara mandiri oleh LSI Denny JA.

Siapa Lawan Jokowi?

Survei juga menemukan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menjadi lawan tangguh Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.

LSI melakukan 3 jenis simulasi dari survei yang dilakukan LSI Denny JA. Dalam simulasi pertama, LSI mengombinasikan nama Prabowo dengan calon wakil presiden seperti Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan dan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan tokoh lainnya.

“Pertama, jika Prabowo sebagai capres. Pasangan Prabowo-Gatot memperoleh dukungan tertinggi, di angka 35 persen. Disusul Prabowo-Anies 19,6 persen, Prabowo-AHY sebesar 12,3 persen dan Prabowo-Aher 10,2 persen,” kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby, dalam rilis survei Pasangan Capres dan Cawapres Pascapilkada, di kantor LSI Denny JA, Jakarta, Selasa (10/7/2018), seperti dikutip kompas.com.

Dari simulasi tersebut, Prabowo berpasangan dengan Gatot adalah pasangan yang paling kuat untuk melawan Jokowi. Sementara kombinasi Prabowo dengan tokoh lainnya mencapai 12,4 persen. Responden yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 9,9 persen.

Pada simulasi kedua, LSI mengombinasikan nama Gatot dengan nama Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan dan tokoh lainnya.

“Jika Gatot sebagai capres, yang paling ideal, paling tinggi Gatot-Anies di angka 31,8 persen, Gatot-AHY 21,5 persen, Gatot-Aher 13,3 persen. Gatot berpasangan dengan Anies adalah pasangan paling kuat untuk melawan Jokowi,” katanya.

Sementara kombinasi total Gatot dengan tokoh lainnya mencapai 18,7 persen. Responden yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 14,7 persen.

Pada simulasi terakhir, LSI mengombinasikan nama Anies dengan Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan tokoh lainnya.

“Jika Anies sebagai capres, dari survei kita pasangan paling ideal adalah Anies-AHY. AHY adalah pasangan yang mampu mendongkrak Pak Anies di angka 33,4 persen. Disusul Anies-Aher 27,4 persen dan Anies-Cak Imin 23,4 persen,” katanya.

Sementara kombinasi total Anies dengan tokoh lainnya sebesar 6,8 persen. Responden yang tak menjawab atau tidak tahu sebesar 9 persen.

“Inilah lawan-lawan kuat Jokowi. Prabowo-Gatot, Gatot-Anies dan Anies-AHY,” kata Adjie. [DAS]