Ilustrasi/newmandala.org

Koran Sulindo – Peta dukungan partai politik di level nasional tercermin dalam kekuatan dukungan setiap partai politik di tingkat lokal. Dari 10 provinsi terbesar di Indonesia yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Lampung, dan Sulawesi Selatan, PDI Perjuangan unggul di lima provinsi. Lima provinsi lainnya diungguli tiga partai berbeda yaitu Gerindra, Golkar, dan PKB.

Demikian salah satu temuan survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) yang dirilis di Jakarta, Jumat (2/11/2018).

“Jika elektabilitas partai-partai koalisi Jokowi-Maruf digabung, maka total dukungan partai koalisi Jokowi-Maruf unggul di atas dua digit di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Lampung. Sementara di Jawa Barat, Banten, DKI, dan Sumsel, meski total dukungan partai koalisi Jokowi lebih unggul, namun keunggulan hanya di bawah dua digit,” tutur peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam rilis media, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

LSI Denny JA melakukan survei setiap provinsi di 10 provinsi terbesar (berdasarkan populasi penduduk) dimulai serentak pada 4-14 Oktober 2018. Survei setiap provinsi menggunakan 600 responden. Dengan margin of error setiap provinsi sebesar 4,1 %. Total responden yang diambil dari 10 provinsi tersebut adalah 6.000 responden.

“Kami juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview. Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA,” katanya.

Di Jawa Barat, saat ini Gerindra menempati posisi pertama. Elektabilitas partai Gerindra di provinsi ini mencapai 20,2%. Disusul posisi kedua, PDIP dengan dukungan 17,8%. Partai Golkar ketiga dengan dukungan 11,3 %, lalu PKS di posisi keempat (6%). Dan PPP dengan dukungan 4,7% di posisi kelima. Lima partai ini disebut sebagai partai divisi utama di provinsi Jawa Barat.

Sementara itu di Jatim, dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersaing ketat dengan PDIP. Saat ini PKB menempati posisi pertama dengan elektabilitas 21,7 %. Disusul PDIP dengan dukungan sebesar 21%. Di tempat ketiga, Golkar dengan elektabilitas 5,2%. Gerindra menempati posisi keempat dengan dukungan 4,6 %, dan partai Demokrat di posisi kelima dengan dukungan 3,6 %.

“Ketatnya dukungan PKB dan PDIP di Jawa Timur seperti mengulang kembali pertarungan di pemilu sebelumnya. Pada pileg 2014, suara sah PKB dan PDIP juga hanya terpaut tipis. Saat itu, PDIP memperoleh suara sebesar 17,9 %, sementara PKB memperoleh dukungan sebesar 17,7%,” tuturnya.

Lalu, di Jateng, PDIP makin menegaskan diri bahwa Jawa Tengah adalah “kandang banteng”. PDIP menempati posisi pertama dengan elektabilitas 46%. Hampir separuh dari pemilih Jawa Tengah memilih PDIP jika pileg dilaksanakan saat survei dikerjakan. Dukungan partai-partai lainnya jauh dibawah PDIP. Gerindra yang menempati posisi kedua hanya memperoleh dukungan 6,2%. Disusul PKB dengan dukungan 4,8%, kemudian Partai Golkar 4,2 %, dan kelima PPP dengan dukungan 3,5%.

Sedangkan di Sumut, hasil survei terkini menunjukan bahwa PDIP berhasil menggeser Partai Golkar yang pada pemilu sebelumnya merupakan partai dengan perolehan suara terbanyak. Survei Oktober 2018 menunjukan bahwa dukungan PDIP di Sumatera Utara mencapai 28%. Partai Golkar hanya memperoleh dukungan sebesar 6,7 % dan berada di posisi ketiga. Posisi kedua dukungan partai saat ini diraih oleh partai Gerindra yang memperoleh dukungan 16,5 %. Posisi keempat adalah partai Demokrat dengan dukungan 4,8 %, dan posisi kelima adalah PKS dengan dukungan 3,5 %.

Lalu, di Provinsi Banten, Partai Gerindra tampil sebagai juara. Saat ini dukungan partai Gerindra di provinsi Banten mencapai 26,3 %. Disusul posisi kedua adalah PDIP dengan dukungan sebesar 19,3 %. Posisi ketiga adalah partai Golkar dengan dukungan 7%. Posisi keempat adalah partai Demokrat dengan dukungan 4,8%. Dan posisi kelima adalah PPP dengan dukungan sebesar 3,5%.

Di DKI Jakarta, PDIP masih memuncaki dukungan terbanyak. Saat ini dukungan PDIP di Jakarta mencapai 23,1%. Disusul posisi kedua adalah partai Gerindra dengan dukungan sebesar 17,1%. Posisi ketiga adalah PKS dengan dukungan 6,2 %. Partai Golkar menempati posisi keempat dengan dukungan 4,3%. Partai Demokrat dan PPP sama-sama berada pada posisi kelima dengan jumlah dukungan yang sama 3,0 %.

Lalu, di Provinsi Sulawesi Selatan, peta dukungan partai politik belum bergeser jauh dari pileg 2014. Partai Golkar masih menjadi juara di provinsi ini. Saat ini survei LSI Denny JA menunjukan bahwa partai Golkar menempati posisi pertama dengan dukungan sebesar 23,5 %.

Sementara itu di Lampung, PDIP masih sangat tangguh untuk dilawan partai-partai lain. Saat ini PDIP masih menempati posisi pertama dukungan terbanyak dengan elektabilitas sebesar 34%. Pada pileg 2014, PDIP juga merupakan pemenang pemilu di provinsi ini dengan dukungan sebesar 17,5 %.

Sedangkan di Sumatera Selatan, PDIP bersaing ketat dengan Gerindra untuk menduduki posisi pertama perolehan dukungan. Survei LSI Denny JA Oktober 2018 menunjukan bahwa dukungan terhadap PDIP sebesar 26,5 %, sementara dukungan terhadap Gerindra sebesar 25,9%. Posisi ketiga dukungan terbanyak adalah partai Golkar dengan elektabilitas sebesar 8,2 %. Posisi keempat adalah partai Demokrat dengan elektabilitas sebesar 5,2%. Dan posisi kelima adalah PAN dengan dukungan sebesar 2,7 %.

Di Provinsi Riau, Partai Gerindra memuncaki dukungan terbanyak dan menggeser Golkar yang sejak pemilu pascareformasi selalu menjadi pemenang. Survei Oktober 2018 menunjukan bahwa elektabilitas Gerindra mencapai 22,2%. Padahal pada pemilu sebelumnya Gerindra hanya menempati peringkat kelima dengan dukungan hanya sebesar 9,7%. [CHA]