Malang – KORAN SULINDO. Laga derbi Jawa Timur yang mempertemukan Persebaya Surabaya melawan Arema FC di pekan ke-13 Liga 1 2024/2025 dipastikan penuh gengsi dan akan digelar pada Sabtu (7/12/2024) di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Persebaya Surabaya datang sebagai pemuncak klasemen dengan raihan 27 poin dari 12 pertandingan. Green Force mencatatkan delapan kemenangan, tiga imbang, dan hanya sekali kalah, menjadikan mereka unggulan di laga ini.

Sementara, Arema FC yang kini berada di peringkat keenam klasemen masih berjuang untuk menembus papan atas. Singo Edan mengoleksi 21 poin dari enam kemenangan, tiga imbang, dan tiga kekalahan sepanjang musim ini. Namun dengan 3 kemenangan beruntun pada 3 laga terakhir membuat kepercayaan diri squad asuhan Joel Cornelly makin besar.

Adu strategi antara kedua pelatih – Paul Munster dan Joel Cornelly – akan tersaji dengan intensitas tinggi dan penuh kreasi serta menarik untuk disimak.

Paul Munster sendiri terancam tidak bisa mengawal squad Bajul Ijo pada laga panas ini. Pasalnya, pelatih berpaspor Irlandia Utara itu sudah mengantongi dua kartu kuning dari wasit. Pertama, saat Persebaya melawan PSS Sleman dan kedua saat menghadapi Madura United.

Di lain sisi, untuk menjamin laga ini berjalan aman dan kondusif, panitia pelaksana pertandingan Persebaya Surabaya telah melayangkan surat pemberitahuan tanpa suporter tamu kepada official Arema FC siang ini, Rabu (4/12/2024).

Dalam suratnya, Persebaya memohon kepada official Arema FC untuk mensosialisasikan kepada kelompok/komunitas maupun individu suporter Arema FC bahwa mereka tidak diperkenankan hadir ke Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, sesuai regulasi kompetisi BRI Liga 1 musim 2024/2025.

Menanggapi hal ini, Achmad Ghozali – salah satu Aremania yang ditemui di Malang turut menghimbau kepada Aremania untuk tidak berangkat ke Surabaya sebagai bagian dari larangan away.

“Pertama-tama kami menghimbau kepada semua nawak-nawak (sebutan Malangan bagi kawan-kawan) Aremania untuk mentaati regulasi larangan away yang ditetapkan PSSI. ” Ujar Achmad.

“Hal kedua terkait rivalitas antara Surabaya dan Malang, atau Persebaya dan Arema, perlu diperhatikan dengan baik untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan.” lanjut Achmad.

“Kawan-kawan Aremania dan Bonek perlu menilik lagi sejarah panjang rivalitas kedua klub ini. Di tahun 2006, ada perjanjian antara tokoh-tokoh Bonek dan tokoh-tokoh Aremania di Polda Jatim, saya kebetulan hadir dalam acara itu. Di hadapan Kapolda Jatim waktu itu, ada kesepakatan bahwa jika ada pertandingan antara kedua tim ini, maka kedua suporter tidak saling mengunjungi. Kesepakatan ini belum dicabut sampai saat ini. Itu artinya, kedua suporter tetap harus menahan diri dan menghormati kesepakatan yang sudah dibuat” pungkas Achmad.

“Nawak-nawak Aremania, cukup menonton tim kesayangan dari Malang. Ada banyak tempat nobar yang bisa kita datangi di Malang untuk mendukung Salim Tuharea dan kolega berlaga di Surabaya!” lanjut Achmad menghimbau.

Salah satu suporter Aremania yang berhasil ditemui Sulindo, Hadi Saputro – sapaan akrab Cak Lan turut mengamininya. “Asline Aremania itu patuh, ada himbauan seperti ini yo kita hormati dan tidak akan ke Surabaya. Nonton live saja di omah dewe-dewe (rumah sendiri-sendiri, red). Kita harus patuh supaya laga Persebaya vs Arema FC akan berlangsung kondusif, aman dan tertib! Ini tentu bukan untuk Persebaya saja atau Arema saja, tapi untuk keamanan kita semua!” pungkas Cak Lan berharap.

Di tempat terpisah, Jori Sahanaya – pemerhati sepakbola Indonesia yang berhasil dihubungi via whatsapp turut mengomentari rivalitas antar suporter kedua tim. “Menurut saya yang berdomisili di luar Jawa Timur, prihal rivalitas Persebaya – Arema ini bukan baru baru. Dan kalaulah dari dulu sudah ada kesepakatan antara kedua suporter untuk tidak saling mengunjungi, tinggal bagaimana kedua wadah suporter ini lebih giat turun ke tiap komunitas/kelompok untuk mensosialisasikan dan mengawasi dengan tegas guna memastikan suporter masing-masing tim untuk menghormati kesepakatan yang sudah dibuat bersama.” Ujar Jori.

“Jika hal ini sudah dilakukan, saya rasa ke depannya laga antara Persebaya dan Arema FC akan semakin kondusif dan tertib! Dan tentunya semakin berkualitas untuk ditonton” Tegas Jori menambahkan. [wien]