bulutangkis,
Foto: Ben Hoskins/Getty Images

Humas dan Media Panitia Pelaksana BNI Asia Junior Championships, yang juga menjabat sebagai Kabid Humas dan Media PP Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Broto Happy, menyatakan bahwa pihaknya akan mengirim surat kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait insiden tragis yang menimpa pebulutangkis muda asal China. Insiden ini mengangkat isu penting tentang prosedur operasional standar (SOP) tim medis dalam pertandingan bulutangkis.

Permintaan Perubahan Aturan

Broto Happy menjelaskan bahwa surat tersebut akan meminta BWF untuk meninjau dan, jika perlu, mengubah aturan yang mengatur masuknya tim medis ke lapangan.

Saat ini, aturan tersebut mengharuskan tim medis menunggu panggilan dari wasit (referee) sebelum dapat memasuki lapangan untuk memberikan bantuan kepada atlet yang cedera.

“Aturan tertulis dari SOP dan guidelines tentang tim medis yang tidak bisa serta merta masuk ke lapangan sebelum ada panggilan dari referee harus kita kaji ulang,” ujar Broto pada Senin, 1 Juli 2024. Menurutnya, perubahan aturan ini sangat penting demi keselamatan atlet yang bertanding di masa mendatang.

Mengutamakan Keselamatan Atlet

Broto menekankan bahwa PB PBSI menyurati BWF dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan para atlet. Dia berharap bahwa aturan yang mengharuskan tim medis menunggu izin dari referee dapat lebih fleksibel dan mempertimbangkan situasi serta kondisi di lapangan.

“Tim medis baru bisa masuk setelah panggilan dari referee, kita harapkan ke depan melihat situasi dan kondisi,” katanya. Dengan adanya perubahan ini, diharapkan penanganan cedera pada atlet dapat dilakukan lebih cepat dan efektif. “Harapannya bisa terselamatkan seandainya terjadi hal seperti ini,” tambahnya.

Insiden Zhang Zhi Jie

Insiden tragis yang melibatkan Zhang Zhi Jie terjadi saat pertandingan melawan pebulutangkis asal Jepang, Kazuma Kawano. Dalam video yang beredar, Zhang terlihat tergeletak di lapangan, sementara tim medis baru masuk beberapa saat kemudian setelah mendapatkan izin dari referee. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peninjauan ulang terhadap aturan yang ada.

“Manajemen pertandingan semuanya dikomando oleh referee. Jadi kalau lihat di video referee belum ada atau belum memutuskan memanggil tim medis yang ada di lapangan,” jelas Broto. Ketika ditanya tentang kemungkinan adanya kelalaian dari referee, Broto memilih untuk tidak berkomentar. “Saya gak mau ngomong soal itu,” ujarnya.

Pertandingan antara Zhang Zhi Jie dan Kazuma Kawano dipimpin oleh wasit asal China, dan insiden ini telah menyoroti pentingnya peran wasit dalam mengatur masuknya tim medis ke lapangan.

Permintaan dari PB PBSI untuk meninjau ulang aturan tim medis di lapangan merupakan langkah penting untuk memastikan keselamatan atlet bulutangkis di masa mendatang.

Diharapkan bahwa BWF akan mempertimbangkan perubahan ini demi kebaikan dan keselamatan semua atlet yang bertanding di berbagai ajang bulutangkis internasional. [UN]