Koran Sulindo – Sukmawati Soekarnoputri akan mengangkat kisah hidup dan perjuangan Ibu Negara RI, Fatmawati Soekarno ke dalam film layar lebar.
“Kami sedang merencanakan pembuatan film layar lebar yang mengangkat kisah hidup dan perjuangan Ibunda saya,” kata Sukmawati, di Bengkulu, Senin (20/11), seperti dikutip Antaranews.com.
Putri presiden pertama Soekarno dan Fatmawati itu hadir di Bengkulu dalam rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 Provinsi Bengkulu yang jatuh pada 18 November.
Selain mengikuti upacara di halaman Kantor Gubernur dan sidang paripurna di gedung DPRD provinsi, Sukmawati pun menggelar syukuran HUT Provinsi Bengkulu di halaman rumah Ibu Fatmawati di Jalan Fatmawati, Kelurahan Penurunan, Kota Bengkulu.
Dalam kesempatan itu, Sukmawati bercerita singkat tentang sosok Fatmawati yang merupakan putri asli Bengkulu itu.
Ibu Fat menurutnya memiliki beberapa keterampilan pribadi yang dapat dijadikan panutan, misalnya dalam hal berbusana yang dipengaruhi oleh keahliannya menjahit.
“Secara fashion, ibu saya mengusung gaya ‘kerudung Fatmawati’. Itu sangat khas ditampilkan dengan anggun,” katanya.
Adalah Ibu Fat yang menjahit bendera Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Fatmawati juga pandai memasak berbagai makanan, termasuk makanan khas Bengkulu, seperti bagar hiu dan ikan pais.
“Kisah hidup ibunda saya ini akan kami angkat dalam film layar lebar karena banyak kisah hidupnya yang dapat diteladani,” kata Sukmawati.
Fatmawati yang bernama asli Fatimah, lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923 dan meninggal di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 1980.
Istri Presiden RI pertama Soekarno itu lahir dari pasangan Hasan Din dan Siti Chadijah. Ayahnya merupakan salah seorang pengusaha dan tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.
Pertemuannya dengan Bung Karno terjadi saat Sang Putra Fajar menjalani pengasingan di Bengkulu kurun waktu 1938-1942.
Fatmawati menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari 1945 hingga 1967.
Soekarno menikahi Fatmawati pada 1 Juni 1943. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai lima orang putra dan putri, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra. [DAS]