Ilustrasi/sulut.go.id

Koran Sulindo – Provinsi Sulawesi Utara menjadi saksi berkumpulnya sebanyak 15 ribu anak bangsa menggaungkan kembali spirit revolusi mental berjuang bersama membangun jiwa merdeka menuju bangsa besar.

“Gerakan nasional ini pada intinya adalah sebuah gerakan menjebol penghambat kemajuan dan membangun peradaban yang memajukan bangsa dan negara,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK) Puan Maharani, saat membuka Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKN-Revmen), di Lapangan Wolter Robert Monginsidi, Manado, pekan lalu.

Pekan Kerja Nyata kali ini bertema “Revolusi Mental untuk Indonesia Satu, Mandiri dan Melayani”.

Sebelumnya, sebagai tuan rumah PKN-Revmen 2018, Gubernur Olly Dondokambey, SE menyambut hangat seluruh tamu undangan yang datang dari seluruh Indonesia.

“Selamat bakudapa, selamat datang di Bumi Nyiur Melambai kepada tamu undangan dari seluruh pelosok nusantara. Kehadiran bapak dan ibu sekalian bagi kami merupakan wujud dukungan dan apresiasi atas suksesnya agenda ini,” kata Gubernur Olly.

Usai upacara pembukaan, Menko Puan, Gubernur Olly dan rombongan menari poco-poco bersama ribuan peserta. Dalam rangka acara itu juga diselenggarakan pameran Inovasi Layanan Publik yang diikuti oleh 100 stand pameran dari Kementerian/Lembaga, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.

Paling Toleran

Spirit revolusi mental nampak dalam kehidupan masyarakat Sulut yang hingga saat ini terus berjalan dengan rukun dan damai serta harmonis, meskipun masyarakatnya sangat majemuk, baik dari sisi etnis, religi, budaya, dan adat istiadat. Suasana kondusif tersebut adalah buah dari tingginya kesadaran masyarakat untuk selalu hidup berdampingan satu dengan yang lain dalam kerukunan dan kedamaian.

Di Sulut, suasana kondusif itu ditunjukkan dengan capaian positif dari beberapa indikator sosial antara lain Indeks Kebahagiaan Masyarakat Sulut yang mencapai 73,03 atau tertinggi ketiga secara nasional. Setara Institute dan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) menetapkan Manado sebagai Kota Paling Toleran se-Indonesia.

Dalam rembuk nasional sebagai kegiatan pendukung Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental itu,  (PKN-Revmen) ini, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto mengatakan selama 4 tahun era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, perkembangan revolusi mental di Indonesia berjalan baik.

Bahkan Indonesia sudah mendapat pengakuan dari dunia internasional sebagai negara nomor satu yang berhasil meraih kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

“Selama empat tahun Jokowi-JK, revolusi mental itu memang belum tercapai seluruhnya karena dalam proses. Tapi perkembangannya cukup baik,” kata Wiranto.

Gelaran ini adalah wujud mempertemukan berbagai unsur pemangku kepentingan yang terdiri dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, Polri, TNI, Lembaga kenian/ Tenaga Ahli, dunia usaha, Akademisi, Ormas, Mahasiswa/ Pemuda, dan masyarakat.

Event ditutup dengan upacara yang epik dengan Karnaval Budaya Indonesia yang menampilkan kreasi baju adat nusantara. Deretan kostum megah dan meriah diperagakan oleh para utusan dari Provinsi, Kabupaten/Kota se Indonesia.

Ilustrasi/sulut.go.id

Sebelumnya, Gubernur Olly mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah mempercayakan Sulut sebagai tuan rumah PKN-Revmen 2018. Momentum kegiatan tersebut menjadi motivasi untuk mengubah mental masyarakat lebih tertib, melayani dan mandiri.

“Indonesia makin kuat karena pemerintah dan rakyatnya berkarakter dalam setiap aktivitas pembangunan menuju kemakmuran. Semoga dari Sulawesi Utara, revolusi mental akan semakin bergaung bergema di seantero bumi nusantara,” kata Olly.

Setelah itu Gubernur Sulut menyerahkan pataka kepada pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang menjadi tuan rumah PKN-Revmen pada 2019 nanti. [Advetorial/DAS]