Koran Sulindo – Perkembangan umat muslim di negara Spanyol bisa dikatakan cukup pesat meski agama Islam baru masuk ke Spanyol setelah 70 tahun Nabi Muhammad SAW hijrah, yakni tahun 711. Saat ini, jumlah muslim di Spanyol mencapai 2 juta umat.
Jumlah itu masih mungkin akan bertambah. Dan salah satu kota di Spanyol yang menjadi pusat peradaban Islam saat ini adalah Granada dan Sevilla. Atas dasar inilah pemerintah di sana akan membangun masjid di dua kota tersebut.
Demikian Bachir Casti dari Fundacion Mezquita de Sevilla dalam kuliah umum “Islam dan Sejarahnya di Spanyol”, yang diselenggarakan Biro Kerjasama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa lalu (17/5). “Karena itulah kami ke Indonesia untuk mencari support kepada masyarakat Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia untuk ikut membantu pembangunan masjid di Sevilla dan Granada,” ungkapnya.
Ditambahkan Malik Ruiz, pemimpin komunitas Islam di Spanyol, masjid yang akan dibangun di Sevilla tersebut merupakan proyek lain pihaknya untuk mengembangkan Islam di Spanyol. “Namun kami berharap, masjid yang nantinya kami bangun itu juga bisa dijadikan sebagai tempat belajar bagi umat muslim Spanyol. Jadi tidak hanya menjadi tempat ibadah,” ujarnya.
Terkait dengan kehidupan beragama di Spanyol, Bachir Casti mengungkapkan, di Spanyol tak ada Islampobhia. “Alhamdulillah, orang-orang nonmuslim tidak mempermasalahkan kehadiran muslim di sekitar mereka. Justru banyak dari mereka yang datang ke masjid dan bertanya tentang Islam,” katanya.
Menurut Bachir Casti, pemerintah Spanyol juga tidak memberikan perlakuan khusus untuk umat Islam. Semua agama di Spanyol diperlakukan sama, jadi tidak ada jam khusus pekerja untuk beribadah ataupun hari libur untuk merayakan Idul Fitri dan Idul Adha. “Karena itu, proses dakwah kami lakukan dalam kegiatan sehari-hari, seperti dalam berbicara kepada orang, membeli sesuatu, dalam pekerjaan. Sehingga lebih menarik orang-orang non muslim,” ujarnya lagi. [YUK]