Koran Sulindo – Aturan baru pemerintah Spanyol tentang perizinan taksi online mendapat tentang dari Uber dan Cabify. Terlebih aturan baru itu kelak juga akan diberlakukan ke berbagai daerah otonom yang menjadi bagian dari Spanyol.
Di sana, ada sekitar 11 ribu kendaraan dengan izin berbagi tumpangan, lebih dari 65 ribu kendaraan dengan izin taksi, yang berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan lebih dari 150 ribu orang berprofesi sebagai sopir taksi dan sekitar 15 ribu sopir Uber dan Cabify.
Melihat aturan itu, sopir Uber dan Cabify turun ke jalan memprotesnya, terutama jika itu juga berlaku di daerah-daerah otonom yang ada di Spanyol. sopir justru khawatir aturan itu dimaksudkan untuk mengurangi perizinan terhadap taksi online.
Menteri Perhubungan Spanyol Jose Luis Abalos seperti yang dikutip Reuters mengatakan, jika para sopir itu ingin terus bekerja, maka mereka harus mengurus izin yang sesuai. Pemerintah pada 2017 telah menyetujui aturan baru yang mengatur tentang izin terhadap Uber dan layanan serupa dengan rasio 1 izin untuk taksi online dan 30 izin untuk taksi konvensional.
Aturan itu mendapat tentangan dari sopir taksi konvensional pada musim panas tahun ini. Rasio tersebut sama sekali tidak dijalankan sehingga menuntut agar pemerintah menyusun aturan yang lebih ketat terhadap taksi online. Pemerintah lalu memutuskan untuk mengalihkan perizinan itu ke daerah-daerah otonom di Spanyol.
Setelah aturan baru ini, kini giliran sopir taksi online yang memprotesnya. Kata Abalos, pihaknya hanya ingin mencoba menciptakan ruang yang sama agar kedua jenis angkutan itu tetap bisa berjalan di bawa aturan yang sama. [KRG]