Koran Sulindo – Setelah kontroversial skandal 1MDB dan menyeretnya ke persoalan hukum, mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kini mengakui dirinya ditipu seorang pengusaha bernama Low Taek Jho. Pengusaha yang dikenal dengan Jho Low itu kini menjadi buronan kepolisian Malaysia untuk kasus pencucian uang di 1MDB.
Kepada Sinar Harian, Najib mengatakan, pihaknya memiliki hubungan profesional dengan pengusaha Jho Low. Terutama semasa menjadi perdana menteri sekaligus menteri keuangan dan kepala 1MDB. Ia akan tetapi tidak menyadari tindakan Jho Low ketika mengelola 1MDB.
Dikatakan Najib, pemerintah telah menunjuk kuasa hukum, auditor dan lembaga keuangan investasi Goldman Sachs untuk mengawasi 1MDB demi kepentingan Malaysia. Akan tetapi, pemerintah telah gagal memainkan perannya.
Ketika itu diartikan sebagai bentuk penipuan atas apa yang kita ketahui hari ini, maka bisa disimpulkan demikian, kata Najib. Itu sebabnya, pemerintah harus menindak Jho Low karena telah menyalahgunakan kepercayaan. “Jika ia melanggar dan menyalahgunakan kepercayaan, jadi tindakan harus diambil,” kata Najib seperti dikutip Channel News Asia pada Kamis (22/11).
Selama berhubungan secara profesional, Najib mengakui percaya kepada Jho Low. Ia bahkan yakin dengan kemampuannya sebagai pengusaha mampu membawa investasi ke Malaysia, terutama dari negara-negara Timur Tengah. Demikianlah ia menilai Jho Low semasa berkuasa di Malaysia.
“Ketika kita memanfaatkan hubungan dengan negara-negara tersebut, kita bisa meningkatkan kerja sama diplomatik dan ekonomi kita. Soal kehidupan pribadinya (mewah, pesta, punya kapal pesiar) saya tidak tahu. Saya juga tidak ada hubungannya dengan itu. Justru beberapa waktu kemudian baru saya mengetahuinya,” kata Najib. [KRG]