Koran Sulindo – Skandal yang melibatkan mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak sedikit demi sedikit mulai terungkap. Rupanya sejak April 2017 Kementeria Keuangan Malaysia menalangi sejumlah dana ke 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang mencapai US$ 1,8 miliar.
Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengatakan, jumlah tersebut termasuk pembayaran bunga dan penyelesaian untuk dana International Petroleum Investment Co (IPIC) Abu Dhabi. Tentu saja apa yang dilakukan pemerintahan Najib itu telah menipu rakyat Malaysia selama ini.
“Yang telah ‘menyelamatkan’ selama ini Kementerian Keuangan, bukan 1MDB seperti yang disebutkan Najib yang berjalan dengan sukses,” kata Lim seperti dikutip Channel News Asia pada Selasa (22/5).
Lim menegaskan, pemerintahan Najib selama ini jelas menipu rakyat Malaysia terutama mengenai 1MDB. Dan informasi itu pula yang selalu disajikan kepada parlemen. Lalu, pembayaran 1MDB juga akan jatuh tempat pada bulan ini dan November nanti senilai RM 953,96 juta. “Utang 1MDB mencapai miliaran ringgit,” kata Lim.
Setelah menghitung kembali keuangan negara, utang Malaysia mencapai lebih dari satu triliun ringgit. Itu yang disampaikan Perdana Menteri Mahathir Muhammad pada Senin lalu.
Ketika Lim dilantik pada Senin lalu, ia mendapat penjelasan yang mengejutkan tentang auditor dan bendahara negara yang tidak dapat mengakses laporan tertentu. Dokumen yang dikategorikan sebagai “rahasia” hanya dapat diakses oleh pihak-pihak tertentu sehingga menghambat kerja auditor dan para pejabat yang bertanggung jawab dalam memastikan transparansi keuangan negara.
Untuk mengungkap tuntas tentang skandal 1MDB itu, Lim mengusulkan perlunya penyelidikan secara menyeluruh mengenai informasi keuangan dan data-data yang diperlukan. Kendati di bawah bayang-bayang skandal Najib, Lim optimistis keuangan negara akan segera sehat kembali.
Secara keseluruhan, kata Lim, sistem keuangan dan perbakan Malaysia tetap kuat. Terlebih kredit macet kurang dari satu persen. Fundamental ekonomi sebut Lim masih kuat. Lewat pengungkapan skandal ini, pemerintah berharap kepercayaan publik dan investor semakin bertumbuh.
Sejak resmi menjadi PM Malaysia, Mahathir mengutamakan penyelidikan terhadap 1MDB. [KRG]