Ilustrasi Jakarta Banjir (foto: liputan6.com)

koransulindo.com – Situ merupakan suatu wadah genangan air di atas permukaan tanah, yang terbentuk secara alami maupun buatan. Dengan sumber air yang berasal dari air tanah atau air permukaan. Selain untuk air minum dan air baku, situ juga untuk konsevasi lingkungan dan dapat mengurangi dampak banjir.

Seiring dengan semangat zaman, fungsi situ sudah mulai hilang dikarenakan banyaknya alih fungsi lahan yang dipergunakan untuk daerah permukiman, bisnis, dan industri. Hal ini diperparah dengan pemulihan parsial yang tidak sejalan dengan program pemulihan daerah aliran sungai (DAS).

Keberadaan dan fungsi situ, terutama yang berada di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya pun, setiap tahunnya mengalami pengurangan akibat dari alih fungsi lahan.

Seperti yang diungkap Walhi, jumlah situ di Jabodetabek sekitar 183 buah dan kondisinya beragam. Ada yang baik dan ada yang dipenuhi oleh sedimen. Berkurangnya situ-situ di Jabodetabek dikarenakan banyaknya lahan situ yang dijadikan perumahan, terutama untuk daerah Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor.

Berdasarkan data Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR RI, di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, atau Jabodetabek, terdapat 207 situ.

Di antaranya, DKI Jakarta 16 situ, Kota Bekasi 4 situ, Kabupaten Bekasi 14 situ, Kota Depok 26 situ, dan Kabupaten Tangerang 29 situ.

Kemudian, Kota Tangerang 8 situ, Kota Tangerang Selatan 9 situ, Kota Bogor 6 situ, dan Kabupaten Bogor 95 situ. Dari jumlah tersebut, 50 situ di antaranya sudah tidak ditemukan atau hilang dan beralih fungsi.

Beberapa di antaranya berubah menjadi perumahan, taman kota, bahkan menjadi pabrik. Selain itu, terdapat 7 situ yang baru ditemukan.

Seperti misalnya Situ Bunder yang jadi perumahan. Maka, tak aneh bila ada perumahan yang tergenang banjir hingga mencapai meteran, karena dulunya merupakan bekas situ.

Situ Bunder sendiri berada di Kota Depok, Jawa Barat, yakni Perumahan Taman Duta, Kecamatan Sukmajaya. Kompleks perumahan itu menjadi langganan banjir bila hujan lebat lebih dari satu jam.

Pada 1 Januari 2020 saja, kompleks itu kebanjiran. Banyak rumah warga terendam air sampai selutut orang dewasa. Karena di situ dulunya lokasi Situ Bunder, Depok, Jawa Barat, yang sekarang sebagian beralih fungsi menjadi perumahan.

Perumahan Taman Duta sering kebanjiran bukan saja karena di situ semula terdapat situ yang bernama Situ Bunder itu, tapi juga karena dulunya area itu merupakan daerah rawa.

Dilansir titik lokasi bekas Situ Bunder tersebut terletak di RT5/RW7. Sebagian dari bekas situ itu kini sudah menjadi lahan parkir mobil warga kompleks perumahan seluas 6.000 meter. Sebagian lagi menjadi pabrik tahu.

Berdasarkan data Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Situ Bunder terakhir diukur oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat seluas 2 hektaree. Selain untuk serapan air hujan, situ itu dahulunya juga berfungsi untuk cadangan air bersih dan pengairan sawah.

Situ Bunder sempat menjadi tempat pembuangan sampah sementara penghuni perumahan. Baru sekitar 8 tahun lalu diuruk menjadi lahan parkir mobil.

Perumahan Taman Duta itu dibangun pada 1985. Selain terdapat Situ Bunder dan rawa, dulunya juga terdapat empang. Rawa dan Situ Bunder diuruk pada 1983. Perumahan itu dibelah oleh kali kecil yang dinamakan Kali Laya. [WIS]

(Bersambung ke bagian 2, 23 September 2021, pukul 22.00 di sini)

Baca juga: