Sistem Transaksi Tol MLFF Akan Diterapkan Akhir 2024

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau simulasi penerapan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) di Jalan Tol Bali-Mandara, Rabu (22/11/2023).(Dok. Kementerian PUPR)

Sistem transaksi jalan tol non-tunai nirsentuh nirhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) akan diterapkan pada akhir tahun 2024. Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Attila Keszeg, mengungkapkan hal ini dalam acara The 19th ITS Asia Pacific Forum 2024 yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Selasa (28/5/2024). “Saya pikir kami siap untuk mengimplementasikan sistem ini pada kuartal III tahun ini,” ucap Attila dalam sambutannya.

Hal serupa juga diutarakan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian, dalam kesempatan yang sama.

“Kita ada technical issues, ada management issues. Kita sudah menyelesaikan management issues-nya dan semoga tahun ini kita sudah bisa (mengimplementasikan MLFF),” tutur Hedy.

Penerapan MLFF akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan penerapan Single Lane Free Flow (SLFF) dengan barrier. Ini merupakan proses transformasi sistem transaksi tol yang memungkinkan evaluasi lebih mudah jika ditemukan kekurangan.

Nantinya, setelah MLFF diluncurkan, pengguna jalan tol wajib mendaftarkan nomor kendaraannya ke aplikasi MLFF Cantas.

Pada kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan tidak akan ada perubahan tarif tol meskipun MLFF diterapkan. “Karena tarifnya sudah termasuk biaya collecting.

Jadi tidak ada perubahan (tarif tol),” kata Basuki. Menteri Basuki juga menegaskan bahwa MLFF tidak akan membebani Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) maupun pengguna jalan tol. Urusan tarif tol sudah memiliki penghitungan khusus sesuai dengan masing-masing ruas jalan. [UN]