Suasana Launching buku dan syukuran HUT ke-80 Sidarto Danusubroto yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri/Twitter Sidarto Danusubroto

Koran Sulindo – Anggota dewan pertimbangan presiden (Watimpres), Sidarto Danusubroto meluncurkan buku “Jalan Terjal Perubahan: Dari Ajudan Soekarno sampai Watimpres Joko Widodo” sekaligus syukuran hari ulang tahun ke-80, di Soehana Hall, Energy Building, SCBD, Minggu (12/6).

Hadir dalam acara itu Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusu Kalla, dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Bertindak sebagai pemandu acara bedah buku adalah Najwa Shihab dengan pemateri Dr. Yudi Latif, J. Kristiadi, dan Direktur Imparsial Al Araf.

Sebagai polisi Sidarto pernah bertugas menjadi ajudan Bung Karno sebelum pergantian rezim. Setelah Soekarno mundur, Sidarto sempat mengalami introgasi politik selama beberapa tahun yang nyaris mengakhiri karirnya di kepolisian. Namun, ia bisa melaluinya dan menjabat dua kali Kapolda, yaitu di Sumatera Bagian Selatan dan Jawa Barat, sebelum pensiun.

Setelah pensiun, purnawirawan jenderal bintang dua ini memutuskan untuk terjun ke dunia politik melalui PDI Perjuangan. Dia terpilih menjadi anggota DPR RI selama tiga periode 1999 -2014.

Pada 2014 ia menjadi ketua MPR RI menggantikan almarhum Taufiq Kiemas.

Sidarto dikenal dengan berbagai kalangan mulai dari pejabat sampai pegiat kemanusiaan. Sejak menjadi anggota parlemen ia aktif memperjuangkan hak-hak asasi manusia. Terakhir, ia menjadi tokoh di belakang Simposium 1965 yang mencoba memperjuangkan rekonsiliasi para korban kekerasan politik 1965.

Selain menguraikan perjalanan hidup Sidarto, buku ini menguraikan kegundahaannya mengenai masalah yang mendera bangsa ini. Dia menyebutkan “jalan terjal perubahan” karena memang jalan untuk membawa perubahan di negara ini terasa sangat sulit. [Janfry S/DS]