Setelah Upaya Kudeta, Tokoh Oposisi Venezuela “Menghilang”

Ketua Majelis Nasional Venezuela Juan Guaido yang dituduh sebagai boneka AS [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Kendati telah mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Venezuela, upaya kudeta yang dilakukan Juan Guaido tampaknya akan berujung pada kegagalan. Pasalnya, sejak deklarasinya itu dan mendapat dukungan penuh dari tuannya: Amerika Serikat, ia justru menghilang sepekan ini.

Menghilangnya tokoh oposisi yang menjadi boneka AS ini karena pemimpin militer Venezuela memastikan dukungannya terhadap Presiden Nicolas Maduro. Keberadaan Guaido, 35 tahun saat ini belum diketahui. Ia secara simbolis mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara di hadapan puluhan ribu pendukungnya pada Rabu pekan lalu.

Ia juga berjanji akan menurunkan Maduro dari jabatannya. Seperti dilaporkan Business Insider, Guaido dalam wawancara dengan The Associated Press mengatakan, pihaknya membutuhkan dukungan 3 kelompok untuk mengkudeta Maduro: rakyat Venezuela, komunitas internasional dan militer.

Dari ketiga kelompok ini, tak satu pun mendukung Guaido. Meski saat bersamaan ia mendapat dukungan dari AS, Uni Eropa dan negara-negara lain di Amerika Latin. Sementara dukungan dari rakyat, agak sulit mengukurnya kendati mampu menarik banyak orang untuk berdemonstrasi menentang Maduro. Diperkirakan ribuan orang mendukung Guaido pada pekan ini.

Sementara militer Venezuela sudah tegas menyatakan dukungan kepada Maduro dan tetap setia kepada konstitusi. Dalam sebuah wawancara televisi dari lokasi yang dirahasiakan, Guaido menjamin pengampunan kepada Maduro dan pemimpin militer apabila kelak berkuasa.

Ia muncul dalam wawancara dengan latar belakang kosong. Dalam sepekan ini, rakyat Venezuela pendukung oposisi berdemonstrasi menentang Maduro dan menyatakan pemerintahannya tidak sah karena terpilih secara curang. Benar Venezuela sedang mengalami krisis ekonomi terburuk di dunia.

Mereka kekurangan pangan, inflasi yang melambung dan listrik yang acap padam. Disebutkan lebih dari 1 juta rakyat Venezuela mengungsi ke Kolombia, Peru, Ekuador, Argentina, Cile dan Brasil karena krisis yang melanda negeri itu. Karena pengakuan AS terhadap Guaido, Maduro pun memutus hubungan diplomatik dengan AS. Diplomat AS diperingatkan untuk segera meninggalkan Venezuela dalam waktu 72 jam.

Dukungan komunitas internasional juga mengalir kepada Maduro seperti dari Rusia, Turki, Bolivia, Kuba dan Tiongkok. Iran, Suriah dan Tiongkok mengutuk dan mengecam AS karena ikut campur dalam urusan dalam negeri Venezuela. [KRG]