Ilustrasi perang dagang AS vs Tiongkok [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Amerika Serikat (AS) mengakui hubungan persahabatan dengan Tiongkok bisa berakhir lantaran negara tersebut dituduh mencampuri pemilihan legislatif di AS. Hubungan kedua negara memang menegang dalam beberapa waktu terakhir karena “perang dagang”. Tuduhan baru itu semakin memicu ketegangan kedua negara.

Presiden Donald Trump seperti dikutip Channel News Asia mengatakan, Tiongkok ingin ia kalah dalam pemilihan umum sebagai balasan atas kebijakannya dalam perdagangan. Tiongkok disebut menggunakan berbagai strategi untuk mencegahnya kembali memenangi pemilu di masa mendatang.

Karena itu, kata Trump, hubungan persahabatan dengan Presiden Xi Jinping bisa memburuk atau berakhir. Sebelum “perang dagang” dan tuduhan terhadap Tiongkok itu, Trump acap memuji sosok Jinping, termasuk ketika Tiongkok ikut menekan Korea Utara terkait dengan uji coba nuklirnya.

Namun, dalam sebuah konferensi pers di Sidang Umum PBB di New York, pandangan Trump terhadap Jinping kini berubah. Meningkatnya ketegangan kedua negara tentu saja mempengaruhi pandangannya terhadap Jinping. Trump menegaskan, dirinya lebih suka dihormati ketimbang disukai.

Hubungannya dengan Jinping, kata Trump, mungkin sudah bukan bersahabat, tapi ia berharap Jinping hormat padanya.

Soal “perang dagang”, AS pada pekan ini kembali memberlakukan tarif masuk baru terhadap produk Tiongkok yang mencapai US$ 200 miliar. AS sama sekali tidak peduli dengan segala balasan yang diberlakukan Tiongkok terhadap produk AS. Apa yang dilakukan Tiongkok sama sekali tidak berdampak pada AS, kata Trump.

Kemampuan Tiongkok membalas kebijakan Trump itu sangat terbatas. Pasalnya, tarif masuk produk AS yang masuk ke Tiongkok hanya mencapai US$ 130 miliar. [KRG]