Setelah Beli Saham BRI Syariah, Ustaz Yusuf Mansur Beli Saham Tempo

Ilustrasi.

Koran Sulindo – Perusahaan financial technology  (fintech) yang didirikan dan dipimpin Ustaz Yusuf Mansur,  PT Veritra Sentosa Internasional (Treni) yang dikenal dengan aplikasi PayTren, membeli 5% saham PT Info Media Digital, pengelola portal berita tempo.co. Portal berita ini masih “bersaudara” dengan majalah Tempo dan Koran Tempo.

Untuk  5% saham atau 152.881 lembar saham tersebut, PayTren merogoh kocek Rp 27,3. Ini adalah bagian dari pendanaan seri D Tempo.co.

Diungkapkan Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk. Toriq Hadad, PayTren sebagai komunitas dari berbagai kalangan—bukan hanya para orang tua dan pekerja—bahkan berisi orang-orang muda yang dinamis dan mengembangkan diri dengan kemampuan berjejaring yang kuat. “Semangat mengubah keadaan menjadi lebih baik itu terlihat jelas pada diri pemimpinnya, Ustaz Yusuf Mansur,” ujar Toriq saat menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding, MoU) di kantor Tempo, Jakarta, Rabu (8/8).

Lebih lanjut Toriq mengatakan, dirinya optimistis Tempo dan PayTren akan bersama-sama membuat masyarakat lebih baik. Dengan jumlah anggota PayTren sebanyak 3 juta orang, keberadaan PayTren menjadi mitra strategis untuk Tempo.

Tempo merasa bangga menjadi mitra kelompok yang bertumbuh dengan bersemangat ini,” kata Toriq.

Dalam kesempatan yang sama, Ustaz Yusuf Mansur  menjelaskan, berinvestasi di tempo.co merupakan satu kesempatan untuk memberikan manfaat besar bagi masyarakat. “PayTren bersemangat untuk ikut memiliki Tempo, bukan sekadar menikmati sajian beritanya,” tutur ustaz yang dikenal sebagai Ustaz Keajaiban Sedekah ini.

Sebelumnya, layanan uang elektronik alias e-money PayTren telah resmi mendapat izin dari Bank Indonesia. “Alhamdulillah, karya anak bangsa 100 persen ini sudah mendapatkan izin dari Bank Indonesia,” tutur Yusuf Mansur pada 1 Juni 2018 lalu.

PayTren dirintis pada tahun 2013. Perusahaan fintech ini telah merambah di dalam negeri dan 35 negara lain.

Yusuf Mansur menjelaskan, dengan layanan PayTren, pengguna dapat melakukan banyak transaksi, seperti membayar pulsa telepon dan listrik. Bahkan, warga Indonesia pengguna layanan PayTren di Malaysia dan Hong Kong bisa membeli pulsa lewat Paytren serta bisa mengirim uang ke kampung halamannya.

Pada 9 Mei 2018 lalu, PayTren juga membeli sebagian saham PT Bank BRISyariah Tbk. Ustaz Yusuf Mansur melalui PayTren Aset Manajemen menjadi manajer investasi Kopindo dan melakukan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) untuk membeli saham berkode BRIS itu.

Menurut Presiden Direktur PT Bahana Sekuritas Feb Sumandar, Kopindo masuk membeli saham BRIS melalui proses bookbuilding. Seperti investor lainnya, Yusuf Mansur dan dan jamaahnya ikut dalam proses penjatahan.

Biasanya, dalam proses bookbuilding, investor mengajukan harga yang diinginkan untuk kemudian ditentukan harga pastinya oleh perusahaan. Menariknya, Kopindo tidak melakukan penawaran dan siap membeli di harga apa pun yang ditentukan perusahaan. “Jadi, dia straight, mau ambil di angka berapa pun. Kan kalau bookbuilding ada range harga, dia bisa menyatakan ingin beli di harga atas atau bawah. Tapi, dia straigh, mengikuti,” kata Feb Sumandar di Gedung BEI, Jakarta, 9 Mei 2018.
[RAF]