Koran Sulindo – Serangan bom yang diperkirakan terjadi di salah satu kota di Suriah mengganggu ketenangan Minggu (20/1) pagi rakyat. Ledakan tampaknya menghantam sekitar Motahalik al-Janobi dan Kota Afrin.
Karena serangan itu, menurut teleSUR dengan mengutip laporan televisi milik negara Suriah, dinyatakan 3 orang warga sipil tewas dan melukai puluhan orang yang berada di dalam bus umum. Wartawan televisi milik negara Suriah melaporkan, serangan tersebut merupakan aksi terorisme.
Laporan mengenai serangan ini ada 2: awalnya disebut ada beberapa orang mengalami cedera dan selanjutnya laporan mengatakan, tidak ada seorangpun cedera dalam serangan itu. Lalu, kantor berita milik negara, SANA menyebutkan, seorang pelaku serangan telah berhasil ditangkap.
Pejabat pertahanan sipil Suriah, Asef Hababe mengatakan, ledakan itu terjadi karena teknisi militer telah meledakkan sebuah alat. Sebuah lembaga pemerhati HAM berbasis Inggris mengatakan, ledakan terjadi di dekat pos keamanan sehingga jalan umum ditutup untuk sementara. Bahkan dari lokasi ledakan itu terdengar suara saling menembak.
Motahalik-al Janobi merupakan salah satu jalan raya tebesar di Suriah dan menghubungkan Damaskus dan Ghouta Timur. Jalan ini juga menjadi jalan memotong bagian selatan. Saksi menyebutkan, sbuah ledakan bom menghantam Kota Afrin yang menewaskan 3 orang dan puluhan terluha.
Belum ada kelompok yang mau bertanggung jawab atas serangan bom itu. Ledakan ini merupakan susulan dari serangan bom pada Rabu (16/1) lalu di Manbij, kota yang dikuasai kelompok milisi yang bersatu dengan Kurdi dukungan AS.
Soal Kurdi ini, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan, pihaknya akan melancarkan operasi kepada YPG di sebelah timur Efrat. Sementara Presiden AS, Donald Trump mengumumkan keputusannya yang menarik pasukannya dari Suriah. [KRG]