Ilustrasi: Sebuah SMA di Bogor, Jawa Barat/sman5kotabogor.sch.id

Koran Sulindo – Sekitar 170 ribu siswa/siswi lulusan tingkat SMP tidak bisa melanjutkan sekolah ke tingkat SMA/SMK di Provinsi Jawa Barat karena tidak ada ruang kelas.

“Jadi harus bisa dibangun minimal lima ribu ruang kelas baru dan unit sekolah baru,” kata Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, usai berkunjung ke SMK Negeri Pertanian Pembangunan dan SMA Negeri 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (7/9), seperti dikutip Antaranews.com.

Namun jumlah itu baru menampung sebanyak 150 ribu siswa/siswi SMP, masih ada sekitar 20 ribu lagi yang masih tidak bisa sekolah.

Pemprov Jabar akan mendorong pengembangan SMA Terbuka yang bisa menampung 100 ribu peserta didik per tahunnya, dan bekerjasama dengan pondok pesantren.

“Tapi nanti yang SMA Terbuka hanya untuk orang yang berumur 18 tahun ke atas,” kata Deddy.

Separuh Lebih Tak Sekolah

Sementara itu, menurut data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yang bisa diakses lewat http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/MDKReports/Kependudukan/Tabel57.aspx, lebih separuh anak usia sekolah SMA tidak bisa menuntut ilmu.

Sementara itu menurut data Pusdalibang jabar yang bisa diakses di pusdalisbang.jabarprov.go.id/pusdalisbang/pdf_datatable.php?id=7, jumlah SMA negeri di Jabar sebanyak 477 buah, sementara SMA swasta sebanyak  1.102 buah. Adapun jumlah SMK negeri 276 buah dan SMK swasta sebanyak 2.436 buah. [DAS]