Sulindomedia – Akibat tingginya curah hujan dan angin kencang yang dapat membahayakan para pendaki dan wisatawan, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menutup seluruh jalur pendakian menuju Gunung Rinjani sejak Selasa kemarin (2/2/2016) sampai Maret 2016. “Dengan mempertimbangkan kondisi dan cuaca serta komunikasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, jalur pendakian menuju Gunung Rinjani resmi kami tutup,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Agus Budiono di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (3/2/2016), sebagaimana dikutip Antara.

Jika bercermin pada tahun-tahun sebelumnya, lanjutnya, semestinya penutupan jalur pendakian menuju Gunung Rinjani sudah diberlakukan sejak Januari. Tapi, karena kondisi masih bagus dan intensitas hujan masih sangat rendah, pada Januari tidak dilakukan penutupan. “Kalau sekarang, curah hujannya sangat tinggi. Jika tidak ditutup, dapat mengancam keselamatan jiwa para wisatawan atau pendaki yang ingin menuju puncak Rinjani dan Danau Segara Anak,” tuturnya.

Agus menjelaskan, pendakian baru bisa dibuka kembali jika kondisi cuaca di seluruh kawasan Gunung Rinjani sudah membaik dan pemeliharaan jalur pendakian sudah dilakukan. Karena, selama ditutup biasanya jalur pendakian menuju Gunung Rinjani dipenuhi banyak pohon tumbang akibat cuaca buruk. “Jadi, kalau sudah baik dan pembersihan sudah dilakukan serta dianggap sudah clear, baru pendakian bisa kami buka kembali. Tapi, semua itu tergantung pada kondisi cuaca,” kata Agus.

Selama penutupan, tambahnya, yang ingin melakukan aktivitas pendakian Gunung Rinjani tidak akan diberikan izin hingga kondisi cuaca benar-benar sudah membaik.

Diketahui, selama tahun 2015, jumlah pendaki Gunung Rinjani berasal dari 60 negara, dengan total jumlah pendaki dari dalam dan luar negeri lebih dari 70 ribu orang. Jumlah itu meningkat dari tahun 2014 yang hanya 58 ribu orang. [ANT/PUR]