Pantai Parai, Pulau Bangka.

Koran Sulindo – Selain keindahan alamnya, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung (Babel) ternyata memiliki setidaknya tujuh destinasi wisata religi dan sejarah. Destinasi wisata religi tersebut adalah Gua Maria Pelindung Segala Bangka, Belinyu; Keuskupan Yong Fo dan Gua Maria; Puri Tri Agung; Kelenteng Kwan Tie Miaw, dan; Masjid Kayu. Untuk destinasi wisata sejarah ada tempat pengasingan pendiri bangsa, yakni tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Bukit Menumbing, Muntok, Bangka.

Yang sedang direncanakan untuk dibangun juga adalah destinasi wisata religi ikonik seluas sekitar lima hektare di daerah Sungailiat. Penggagasnya adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri Babel Thomas Jusman dan kakwan-kawannya. Diungkapkan, Thomas, gagasan tersebut muncul karena adanya rasa keprihatinan melihat kerusakan lingkungan di Babel. Konsepnya kelak 70% untuk publik umum dan 30% untuk aspek religinya.

Pembangunannya pun akan tetap mempertahankan keaslian alamnya, agar tak merusak lingkungan. “Sebagai wujud cinta kepada Tuhan adalah mencintai lingkungan dan alamnya. Juga mencintai sesama umat manusia. Kami menamainya Taman Bintang Samudera. Nilai proyeknya sekitar Rp 200 miliar,” ungkap Thomas.

Lebih lanjut Thomas menjelaskan, Kadin Babel yang ia pimpin ikut mendukung gerakan percepatan mewujudkan wilayah Babel sebagai salah satu destinasi wisata baru di Indonesia. Dukungan itu antara lain dengan menyambut baik rencana lima investor asing yang siap berinvestasi di Pulau Belitung senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun.

“Saya bersyukur Pak Gubernur Erzaldi Rosman Djohan adalah sosok yang punya visi baik tentang pariwisata sehingga dengan adanya investasi itu Babel sebagai Maldives Island (Maldives) atau Maladewa-nya Indonesia bisa segera diwujudkan,” kata Thomas Jusman dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (1/3).

Pada Senin lalu (26/2), Gubernur Provinsi Kepulauan Babel Erzaldi menerima kunjungan lima investor asing yang berencana berinvestasi di Pulau Belitung. Erzaldi pun menyambut baik rencana kelima pengusaha tersebut, yakni Greaves dari Kanada; Ameenulahu bin Abu Hameed dari Malaysia; Nazarisham bin Muhamed Isa dari Singapura; Sinpraseuth Robert dari Australia, dan; Subramani dari India. Kehadiran mereka juga ditemani oleh Edi Kodri, salah seorang tokoh masyarakat dan pengusaha asal Belitung

Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel memang sedang terus membenahi industri pariwisatanya, guna mewujudkan provinsi tersebut sebagai salah satu dari 10 “Bali Baru” Indonesia. Untuk mempercepat perwujudannya tentu saja diperlukan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk dari pihak swasta.

Dari tahun ke tahun, kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepulauan Babel terus meningkat. Pada 2017, misalnya, mencapai 367.084 orang atau naik sekitar 21,72% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 359.901 orang. Karena itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel optimistis target wisatawan asing sekitar 500 ribu orang akan tercapai pada tahun 2019. Dari jumlah itu, jumlah turis asing yang berkunjung ke Babel mencapai 6.000 hingga 7.000 orang per tahun.

Selain keindahan alamnya dan destinasi wisata religi serta sejarah, Babel juga sudah dikenal sejak lama sebagai daerah yang masyarakatnya hidup harmonis, termasuk kehidupan antar-umat beragamanya. Nyaris tidak ada sekat-sekat dalam kehidupan masyarakat antargolongan dan antarumat beragama. [PUR]