Grigori Yefimovich Rasputin adalah seorang mistikus dan penyembuh iman asal Rusia yang dikenal luas karena menjalin kedekatan dengan keluarga Tsar Nicholas II. Kehidupannya yang kontroversial di lingkungan Kekaisaran dan legenda tentang kekuatan gaibnya sebagai seorang dukun membuatnya banyak digambarkan sebagai sosok legendaris dalam berbagai film, seri drama, dan karya musik.
Rasputin lahir pada 22 Januari (10 Januari, Gaya Lama) 1869, di Pokrovskoye, dekat Tyumen, Siberia, Kekaisaran Rusia. Dia berasal dari keluarga petani Siberia. Ayahnya, Yefim, adalah seorang petani dan penatua gereja yang lahir di Pokrovskoye dan menikah dengan Anna Parshukova.
Pada masa mudanya, Rasputin dikenal oleh banyak orang di desanya. Mereka mengatakan bahwa dia memiliki kekuatan supranatural, tetapi yang lain menyebutnya sebagai sosok yang bejat. Reputasinya yang tidak senonoh membuatnya mendapat julukan “Rasputin”, yang dalam bahasa Rusia berarti “orang yang tidak bermoral”. Namun para sejarawan kini percaya bahwa nama “Rasputin” berarti “tempat dua sungai bertemu”. Ini adalah sebuah frasa yang menggambarkan daerah dekat tempat lahirnya di Siberia.
Perjalanan Spiritual
Sama seperti kebanyakan petani Siberia di zaman dulu, Rasputin tidak memperoleh pendidikan formal dan tetap buta huruf seumur hidupnya. Namun dia memasuki Biara Verkhoture di Rusia untuk menjadi seorang biarawan.
Di sana, dia kemungkinan berkenalan dengan Khlysty, sebuah sekte di mana para anggotanya melaksanakan ritual ekstatis, memuja pemimpin-pemimpin karismatik, dan menolak imamat dan kitab suci. Para anggota sekte ini sering dikejar atas tuduhan amoralitas seksual dan menghadapi penganiayaan dari kelompok agama lain dan dari pemerintah.
Rasputin diduga memutarbalikkan kepercayaan Khlysty menjadi doktrin yang meyakini bahwa seseorang dapat menjadi lebih dekat dengan Tuhan ketika merasakan “ketiadaan nafsu suci”. Cara terbaik untuk mencapai keadaan tersebut adalah melalui kelelahan seksual yang datang setelah pesta pora berkepanjangan.
Meski beraktivitas di biara, Rasputin tidak pernah menjadi seorang biarawan yang ditahbiskan. Dia meninggalkan biara, dan pada usia 19 tahun, dia menikahi Proskovia Fyodorovna. Mereka memiliki tiga orang anak, tapi dua meninggal tak lama setelah lahir. Di awal usia 20-an, Rasputin meninggalkan keluarganya dan mengembara untuk mencari pencerahan spiritual. Dia pergi ke Gunung Athos di Yunani, lalu ke Timur Tengah, dan berziarah ke Tanah Suci.
Pada tahun 1903, Rasputin kembali ke Rusia dan pergi ke St. Petersburg. Pihak istana St. Petersburg pada waktu itu tengah mempelajari mistisisme dan ilmu gaib. Karena Rasputin diyakini memiliki bakat penyembuhan yang luar biasa, dia segera disambut dengan hangat oleh Theophan, inspektur Akademi Agama di St. Petersburg, dan Hermogen, uskup Saratov.
Hal ini memperbesar reputasinya sebagai seorang mistikus dan starets, yaitu orang yang mengklaim diri sendiri sebagai sosok suci, dengan kemampuan menyembuhkan orang sakit dan meramal masa depan.
Berkenalan dengan Keluarga Kaisar
Dua tahun setelah tiba di St. Petersburg, Rasputin berkenalan dengan Tsar Nicholas II dan istrinya, Alexandra Feodorovna. Lalu pada tahun 1908, dia dipanggil ke istana dan diminta menyembuhkan putra mereka, Alexei, yang menderita hemofilia, yaitu penyakit keturunan dimana darah tidak dapat membeku secara normal. Rasputin berhasil meringankan penyakit Alexei, mungkin dengan kekuatan hipnotisnya.
Keberhasilan ini membuatnya Alexandra yakin bahwa Rasputin merupakan utusan Tuhan. Sang Tsarina lantas menjadikan Rasputin sebagai penasihat dekatnya dan memanggilnya setiap kali Alexei butuh pengobatan. Sang dukun dengan cepat memperoleh pengaruh, terutama setelah dia memperingatkan pasangan tersebut bahwa nasib putra mereka dan Dinasti Romanov terikat pada keberadaannya.
Di hadapan keluarga Tsar, Rasputin selalu mempertahankan citra sebagai sosok yang rendah hati dan suci. Namun, di luar istana, dia diduga melakukan berbagai tindakan bejat, berkhotbah bahwa kontak fisik dengannya memiliki efek pemurnian dan penyembuhan. Dia disebut mencari wanita simpanan dan mencoba merayu banyak wanita lain.
Pada masa tersebut hingga tahun 1914, berbagai politisi dan jurnalis di Rusia memanfaatkan kedekatan Rasputin dengan keluarga kekaisaran untuk merusak kredibilitas Dinasti Romanov sekaligus mendorong reformasi. Mereka juga memberikan laporan buruk tentang Rasputin, mengklaim bahwa dia melakukan berbagai tindakan cabul.
Namun Tsar Nicholas II tidak memercayai pemberitaan buruk tersebut. Dia mengasingkan para penuduh ke daerah-daerah terpencil di kekaisaran atau menyingkirkan mereka sepenuhnya dari posisi-posisi yang berpengaruh. Alexandra juga selalu membela Rasputin, memecat menteri yang mencurigainya dan menyebutnya “Biarawan Gila”, dan mengabaikan peringatan dari para pejabat pemerintah.
Ketika Perang Dunia I meletus, Rasputin meramalkan bahwa malapetaka akan menimpa Rusia. Tsar Nicholas II mengambil alih komando Angkatan Darat Rusia pada tahun 1915, sementara Alexandra bertanggung jawab atas kebijakan dalam negeri. Pengaruh Rasputin kian melebar, memengaruhi pengangkatan pejabat gereja hingga pemilihan menteri kabinet. Dia bahkan kadang-kadang ikut campur dalam masalah militer yang merugikan Rusia. Siapa pun yang menentang otokrasi Dinasti Romanov ikut memandang Rasputin sebagai musuh.
Kejatuhan Rasputin
Beberapa upaya dilakukan untuk membunuh Rasputin, tetapi tidak ada yang berhasil. Sesaat sebelum kematiannya, dia menulis surat kepada Tsar Nicholas II. Surat itu berisi ramalan bahwa jika dia dibunuh oleh pejabat pemerintah, seluruh keluarga kekaisaran akan tewas di tangan rakyat Rusia.
Rasputin menerima kejatuhan di tahun 1916. Sekelompok konservatif ekstrem yang terdiri dari Pangeran Feliks Yusupov (suami keponakan tsar), Vladimir Mitrofanovich Purishkevich (anggota Duma), dan Adipati Agung Dmitry Pavlovich (sepupu tsar) berkonspirasi. Mereka mengundang Rasputin ke istana Yusupov pada malam 29-30 Desember (16-17 Desember, Gaya Lama) 1916, lalu memberinya kue dan anggur yang telah diberi sianida.
Rasputin mengonsumsi suguhan tersebut dan menjadi agak mabuk, tetapi racunnya tidak berpengaruh. Karena kebingungan dan panik, Yusupov menembaknya. Rasputin sempat pingsan, lalu tersadar dan kabur ke halaman, di mana Purishkevich menembaknya lagi. Para konspirator kemudian membungkusnya dengan karpet, mengikatnya, dan melemparkannya ke Sungai Neva. Grigori Yefimovich Rasputin sang dukun Kekaisaran Rusia tenggelam dan tewas. Jasadnya yang membeku ditemukan di sungai Petrograd tiga hari kemudian.
Ramalan Rasputin menjadi kenyataan. Tsar Nicholas II, istrinya, dan semua anak mereka dibunuh oleh kaum Bolshevik pada malam 16-17 Juli 1918 di tengah berkecamuknya Revolusi Rusia. [BP]