Sejarah Kelam Pembunuhan dan Percobaan Pembunuhan Presiden AS

Potret Kennedy sebelum ditembak oleh seorang penembak jitu saat berkunjung ke Dallas, Texas, pada 1963. (Foto: Getty Images)

Menjadi presiden sebuah negara sering dibayangkan sebagai posisi yang dikelilingi keamanan ketat, fasilitas terbaik, dan perlindungan tanpa cela. Namun, di Amerika Serikat, kursi kepresidenan justru memiliki sejarah kelam yang menyisakan jejak darah dan ancaman.

Jabatan yang seharusnya berada dalam lindungan paling aman ini berkali-kali menjadi sasaran serangan mematikan. Tepat pada 22 November 1963, tragedi itu kembali terjadi ketika Presiden John F. Kennedy tewas ditembak dalam iring-iringan mobil di Dallas, sebuah momen yang menguncang dunia dan menjadi salah satu peristiwa paling mencekam dalam sejarah politik modern.

Kennedy bukan satu-satunya. Tiga presiden lain, yaitu Abraham Lincoln, James A. Garfield, dan William McKinley juga gugur akibat peluru. Selain itu, sejumlah presiden lainnya selamat dari upaya pembunuhan yang tak kalah brutal.

Dilansir dari berbagai sumber termasuk Britannica dan History.com, kita akan menelusuri kisah empat presiden yang tewas dibunuh, serta delapan presiden lain yang hampir kehilangan nyawa saat menjalankan tugas negara melalui artikel berikut.

Presiden AS yang Terbunuh

1. Abraham Lincoln (1865)

Presiden ke-16 AS ini ditembak pada 14 April 1865 di Teater Ford, Washington DC. John Wilkes Booth, simpatisan Konfederasi, dengan mudah masuk ke ruang khusus Lincoln yang saat itu minim penjagaan. Booth menembak Lincoln dari belakang kepala dengan pistol kaliber .44 ketika drama di panggung memasuki momen yang memicu tawa penonton.

Booth sempat melarikan diri dan menjadi buronan terbesar kala itu, hingga akhirnya ditemukan pada 26 April di Virginia. Ia menolak menyerah dan tewas ditembak pasukan federal.

2. James A. Garfield (1881)

Garfield ditembak pada 2 Juli 1881 oleh Charles Guiteau di stasiun kereta Washington DC. Meski awalnya hanya terluka di lengan dan punggung, penanganan medis yang buruk memperparah kondisinya. Dokter memeriksa luka dengan jari tak steril dan mengabaikan detektor logam milik Alexander Graham Bell yang sebenarnya bisa menunjukkan lokasi peluru. Garfield akhirnya meninggal pada 19 September 1881 akibat infeksi.

3. William McKinley (1901)

McKinley tewas setelah ditembak oleh Leon Czolgosz pada sebuah acara publik di Buffalo, New York. Meski masih sempat sadar usai penembakan dan meminta agar pelakunya tidak disakiti, infeksi di perut membuat nyawanya tidak tertolong. Czolgosz kemudian dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada 19 September 1901.

4. John F. Kennedy (1963)

Dalam laman jfklibrary.org, Presiden AS ke-35 John F Kennedy terbunuh ketika sedang melakukan iring-iringan melalui Dealey Plaza di pusat kota Dallas, Texas, pada 22 November 1963. Dengan konsep mobil terbuka, John F Kennedy bersama Gubernur Texas John Cannailly mudah dijangkau para pendukungnya. Hal ini juga yang membuat mudahnya Lee Harvey Oswald melepaskan tiga tembakan dari lantai enam. Alhasil Kennedy yang saat itu berusia 46 tahun dinyatakan meninggal 30 menit kemudian di Rumah Sakit Parkland Dallas.

Presiden AS yang Hampir Tewas

1. Andrew Jackson (1835)

Jackson adalah presiden pertama yang mengalami upaya pembunuhan. Richard Lawrence menodongkan dua pistol sekaligus, namun keduanya gagal meledak. Jackson sempat dipukul dengan tongkat sebelum pelaku berhasil ditangkap.

Upaya pembunuhan terhadap Andrew Jackson ini merupakan yang pertama kali terjadi dalam sejarah Amerika Serikat. Meskipun Lawrence memiliki alasan pribadi di balik tindakan tersebut, ia digambarkan sebagai seorang yang tidak waras.

2. Theodore Roosevelt (1912)

Saat berkampanye untuk terpilih kembali sebagai presiden, Roosevelt ditembak oleh John Schrank. Beruntung, peluru tertahan oleh kertas pidato tebal dan kotak kacamata logam di sakunya. Meski tertembak, Roosevelt tetap berpidato sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit. John Schrank, pelaku penembakan, ditangkap dan menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit jiwa.

3. Franklin D. Roosevelt (1933)

Percobaan pembunuhan terjadi di Miami ketika Giuseppe Zangara menembakkan lima peluru ke arah Roosevelt. Semua tembakan meleset, namun beberapa orang terluka dan Wali Kota Chicago, Anton Cermak, akhirnya meninggal. Guiseppe Zangara pelaku percobaan pembunuhan merupakan seorang imigran Italia yang menganggur.

Zangara dijatuhi hukuman mati atas perbuatannya tersebut. Dalam penyelidikan, diketahui bahwa Zangara meleset dalam mengeksekusi tembakannya karena ia memiliki tinggi hanya 5 kaki 1 inci, sehingga ia harus naik ke kursi yang goyah untuk bisa melihat Presiden Roosevelt.

4. Harry S. Truman (1950)

Dua anggota Partai Nasionalis Puerto Rico, Griselio Torresola dan Oscar Collazo menyerbu Blair House, tempat Truman menginap. Baku tembak pun terjadi, menewaskan satu polisi dan salah satu pelaku. Truman dan istrinya selamat tanpa cedera.

Setelah kejadian tersebut, Collazo ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Namun, pada tahun 1952, Presiden Truman memutuskan untuk meringankan hukuman tersebut menjadi penjara seumur hidup. Kemudian, pada tahun 1979, Presiden Jimmy Carter membebaskan Collazo dari penjara.

5. Gerald Ford (1975)

Ford menghadapi dua upaya pembunuhan dalam satu bulan. Lynette “Squeaky” Fromme gagal menembakkan pistolnya, Fromme kemudian dijatuhi hukuman penjara. Dia baru dibebaskan pada tahun 2009.

Sementara Sara Jane Moore meleset sebelum lengannya ditangkap seorang penonton. Moore pun dihukum penjara dan baru dibebaskan pada tahun 2007. Meskipun Ford berhasil bertahan dari dua upaya pembunuhan tersebut, kejadian ini membuat Amerika Serikat menyadari akan kebutuhan untuk meningkatkan keamanan presidennya.

6. Ronald Reagan (1981)

John Hinckley Jr. melepaskan enam tembakan saat Reagan meninggalkan sebuah acara di Washington DC. Satu peluru mengenai paru-parunya dan nyaris menyentuh jantung, namun Reagan berhasil selamat setelah dilarikan ke rumah sakit. Setelah penembakan itu, Hinckley ditangkap dan diadili.

Namun, juri memutuskan bahwa ia tidak bersalah dengan alasan kegilaan, dan akhirnya ditahan di rumah sakit jiwa. Pada tahun 2022, setelah melalui pengawasan pengadilan yang panjang, Hakim mengeluarkan keputusan bahwa Hinckley tidak lagi membahayakan dirinya sendiri atau orang lain, sehingga dia dibebaskan dari pengawasan pengadilan

7. George W. Bush (2005)

Saat menghadiri acara di Tbilisi, Georgia, sebuah granat tangan dilempar ke arah Bush dan Presiden Georgia Mikheil Saakashvili. Granat tidak meledak, sehingga tidak ada korban. Meskipun tidak ada pihak yang mengklaim tanggung jawab atas upaya pembunuhan tersebut, kejadian ini menunjukkan betapa rentannya seorang kepala negara terhadap ancaman keamanan.

8. Donald Trump (2024)

Pada 13 Juli 2024, Trump ditembak saat kampanye di Pennsylvania. Tiga tembakan membuat suasana panik, namun Trump hanya mengalami luka ringan di telinga. Penembak, Thomas Matthew Crooks, ditembak mati oleh sniper Secret Service.

Sejarah panjang ini memperlihatkan bahwa posisi Presiden Amerika Serikat bukan hanya puncak kekuasaan, tetapi juga jabatan yang selalu dibayangi risiko. Empat presiden gugur, delapan lainnya hampir tewas, dan puluhan ancaman lain mengintai sepanjang abad.

Meski sistem keamanan terus ditingkatkan, tragedi dan percobaan pembunuhan ini menunjukkan betapa rapuhnya seorang pemimpin di tengah panggung politik yang penuh gejolak. [UN]