Sejarah dan Misteri Danau Kelimutu

Danau Kelimutu NTT (Foto: Instagram indonesiajuara)

Indonesia dikenal memiliki keajaiban alam yang menakjubkan, mulai dari gunung yang menjulang tinggi hingga lautan yang membentang luas. Namun, di antara semua keindahan itu, terdapat sebuah danau yang menyimpan misteri dan pesona tersendiri yaitu Danau Kelimutu. Terletak di puncak Gunung Kelimutu, Flores, danau ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang luar biasa, tetapi juga kisah-kisah legenda yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Fenomena unik perubahan warna air danau menjadikannya salah satu destinasi wisata paling menarik dan penuh teka-teki di Indonesia. Apa yang menyebabkan warna airnya terus berubah? Dan bagaimana mitos-mitos setempat mengaitkannya dengan kehidupan setelah kematian? Artikel ini akan membahas sejarah, misteri, dan keunikan Danau Kelimutu yang menjadikannya salah satu keajaiban alam yang tak terlupakan.

Sejarah Danau Kelimutu

Danau Kelimutu pertama kali ditemukan oleh Van Such Telen, seorang warga Belanda keturunan Lio, pada tahun 1915. Keindahannya mulai dikenal luas setelah dilukiskan oleh Y. Bouman dalam tulisannya pada tahun 1929. Sejak itu, Danau Kelimutu menjadi salah satu destinasi wisata alam yang menarik perhatian banyak orang, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Terletak di puncak Gunung Kelimutu, Flores, Nusa Tenggara Timur, danau ini berada di ketinggian 1.640 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan keunikan dan keindahannya, kawasan ini kemudian ditetapkan sebagai kawasan konservasi alam nasional pada 26 Februari 1992.

Danau Kelimutu terdiri dari tiga kawah dengan warna air yang sering berubah akibat aktivitas vulkanis dan reaksi kimia di dalamnya. Fenomena ini menjadikannya sebagai salah satu keajaiban alam yang paling misterius di dunia.

Legenda dan Mitos Danau Kelimutu

Menurut cerita rakyat setempat, Gunung Kelimutu dipercaya sebagai tempat tinggal Konde Ratu dan rakyatnya, termasuk dua tokoh utama: Ata Bupu, yang dikenal baik hati, dan Ata Polo, seorang penyihir kejam. Konflik antara mereka berakhir dengan terbentuknya tiga danau yang masing-masing memiliki warna berbeda:

1. Tiwu Ata Mbupu (biru): dipercaya sebagai tempat bersemayam jiwa orang tua yang telah meninggal.

2. Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (hijau): merupakan tempat jiwa muda-mudi yang telah meninggal.

3. Tiwu Ata Polo (merah): menjadi tempat bagi jiwa orang yang semasa hidupnya sering melakukan kejahatan.

Masyarakat sekitar percaya bahwa perubahan warna air danau merupakan pertanda akan terjadinya peristiwa besar, seperti bencana alam atau peristiwa penting lainnya.

Salah satu mitos paling menyeramkan terkait Danau Kelimutu adalah bahwa jika dinding pembatas antara dua danau runtuh dan airnya bercampur, maka itu akan menjadi pertanda akhir dunia.

Keunikan Perubahan Warna

Salah satu daya tarik utama Danau Kelimutu adalah kemampuannya untuk mengubah warna. Warna air di ketiga danau ini sering kali berubah menjadi hijau, biru, merah, bahkan hitam. Fenomena ini disebabkan oleh aktivitas vulkanis yang mengubah kandungan kimia dan tingkat oksidasi air kawah. Setiap danau memiliki komposisi kimia yang berbeda, sehingga menciptakan warna unik yang berbeda pula.

Terlepas akan kepercayaan masyarakat, perubahan warna terjadi karena pengaruh dari mekanisme vulkanis di kawasan tersebut. Terjadi aktivitas vulkanis yang mendesak gas-gas di dalam bumi hingga keluar ke permukaan, gas itu bereaksi dan bercampur di danau dan menyebabkan perubahan warna air danau.

Warna air pada kawah, terutama Kawah Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dipakai sebagai parameter penting dalam penentuan status aktivitas bencana. Perubahan warna dari hijau menjadi putih menandakan meningkatnya aktivitas Gunung Kelimutu. Perubahan warna ini tidak mempunyai pola yang jelas, tergantung aktivitas magmatic yang terjadi.

Dikutip dari laman Kelimutu.id, para ilmuwan dari Wesleyan University, Connecticut, melakukan survei geokimia pada danau dan menemukan bahwa air di setiap danau ditemukan berbeda secara kimia sehingga menghasilkan warna yang bervariasi.

Danau Ata Mbupu adalah danau kawah vulkanik sulfat-asam yang lebih aktif pada tahun 1970-an daripada sekarang, sedangkan Danau Ata Polo adalah danau asam-garam dan bersifat intermediate dalam aktivitas vulkanik. Perubahan warna yang sering terjadi adalah karena perubahan dalam keadaan oksidasi air.

Secara sederhana perubahan warna danau mirip dengan bagaimana warna darah terlihat melalui kulit kita. Ketika terjadi kekurangan oksigen, air terlihat hijau seperti urat di pergelangan tangan. Demikian pula, ketika danau kaya oksigen, maka akan tampak merah atau kehitam-hitaman.

Perubahan terakhir yang begitu mencolok terjadi antara bulan Desember 2018-Januari 2019, di mana warna danau Ata Polo berubah dari hijau menjadi hitam selama 3 minggu.

Fakta Menarik tentang Danau Kelimutu

Danau Kelimutu bukan hanya sekadar fenomena alam yang unik, tetapi juga menjadi bagian dari sejarah dan kebanggaan Indonesia. Keindahannya pernah diabadikan dalam uang pecahan lima ribu rupiah, menjadikannya simbol keindahan alam yang berharga bagi bangsa. Hal ini semakin mempertegas statusnya sebagai ikon nasional yang dikenal luas.

Tak hanya itu, kawasan di sekitar Danau Kelimutu juga merupakan bagian dari Taman Nasional Kelimutu. Meskipun luas hutannya hanya sekitar 4,5 hektar, taman nasional ini menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna endemik. Dengan ekosistem yang unik dan lanskap yang menakjubkan, Kelimutu bukan hanya tempat wisata, tetapi juga pusat konservasi yang penting bagi keberlangsungan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

Masyarakat Desa Pemo yang tinggal di sekitar Danau Kelimutu memiliki tradisi untuk memberikan sesajen sebelum memasuki kawasan danau. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Konde Ratu dan roh leluhur yang dipercaya mendiami danau tersebut. Mereka meyakini bahwa ritual ini akan menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, serta menjauhkan mereka dari bencana.

Danau Kelimutu bukan hanya menawarkan keindahan alam yang luar biasa, tetapi juga menyimpan berbagai kisah dan mitos yang menambah daya tariknya. Dari sejarah penemuannya hingga legenda dan kepercayaan masyarakat setempat, danau ini tetap menjadi salah satu destinasi wisata paling unik di Indonesia. Dengan fenomena perubahan warna yang misterius dan nilai budaya yang tinggi, Danau Kelimutu terus menjadi saksi bisu dari kekayaan alam dan tradisi yang mengakar kuat di Nusa Tenggara Timur. [UN]