Koran Sulindo – Sejak penangkapan Direktur Keuangan Huawei Meng Wanzhou oleh aparat Kanada, pemerintah Tiongkok terus menangkapi warga Kanada di negaranya. Jumlahnya pun kini telah mencapai 13 orang. Setidaknya itu jumlah resmi dari pemerintah Kanada.
Penangkapan Meng Wanzhou di Vancouver pada Desember lalu adalah permintaan dari Amerika Serikat. Sejak itu, pemerintah Tiongkok rupanya “membalas” perlakuan yang serupa kepada warga Kanada di Tiongkok. Seperti yang dilaporkan Channel News Asia, dari jumlah itu, 8 telah dibebaskan pemerintah Tiongkok.
Sebelumnya, pemerintah Kanada mengungkapkan hanya 3 warganya yang ditahan pemerintah Tiongkok. Ketegangan kedua negara diakui lantaran penangkapan Meng Wanzhou pada 1 Desember lalu. Namun, pemerintah Kanada selalu berdalih penangkapan warga Kanada sama sekali tidak berhubungan dengan kasus penangkapan Meng Wanzhou.
Akan tetapi, para diplomat Barat yang berada di Beijing serta para mantan diplomat Kanada meyakini penahanan warga Kanada sebagai bentuk balasan pemerintah Tiongkok atas penangkapan Meng Wanzhou. Meng kini telah dibebaskan dengan uang jaminan senilai US$ 7,4 juta pada 11 Desember. Ia kini tinggal di salah satu rumahnya di Vancouver.
Ia berjuang agar tidak diekstradisi ke Amerika Serikat. Perempuan berusia 46 tahun itu berstatus tahanan rumah. Di pergelangan kakinya pun dipasang monitor agar tidak bisa meninggalkan rumah dari pukul 11 malam hingga 6 pagi.
Adapun 13 warga Kanada yang ditahan itu termasuk Michael Kovrig, Michael Spavor dan Sarah McIver. Berdasarkan laporan, Mclver yang merupakan seorang guru telah dibebaskan dan dipulangkan ke Kanada. Sedangkan Kovrig dan Spavor masih berada di dalam tahanan.
Jumlah total warga Kanada yang mendekam dalam tahanan Tiongkok mencapai sekitar 200 orang. Penahanan terhadap mereka dengan berbagai kasus. Jumlah tersebut disebut pejabat Kanada relatif stabil. Terutama ketika dibandingkan di AS dimana jumlah orang Kanada yang berada dalam tahanan mencapai 900 orang. [KRG]