Koran Sulindo – Mabes Polri sudah mempersiapkan pengganti Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso atau Buwas yang bakal memasuki masa pensiun bulan Februari mendatang.
Pemilihan calon-calon yang disiapkan untuk menggantikan Buwas dilakukan melalui proses Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi Polri. Pengganti Buwas itu akan diambilkan dari salah satu jenderal bintang tiga di Mabes Polri.
“Sebentar lagi kan pensiun Pak Buwas, pastinya salah satu dari jenderal bintang 3,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Gedung Divisi Humas Polri, Rabu (10/1) petang.
Meski begitu, Setyo tak menampik kemungkinan bahwa calon Kepala BNN bisa saja berasal dari jenderal bintang dua. “Bisa jadi, tapi kalau bintang satu gak mungkin apalagi Kombes,” kata Setyo.
Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan wartawan di Mabes Polri, calon kuat pengganti Buwas adalah Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Ari Dono Sukmanto yang merupakan lulusan Akpol tahun 1985. Saat menggantikan Anang Iskandar di BNN, jabatan terakhir Buwas di Mabes Polri adalah Kabareskrim. Sama seperti Anang yang digantikannya.
Selain Ari Dono, calon-calon kuat lainnya adalah Kapolda Bali Petrus Reinhard Golose. Perwira Tinggi lulusan Akpol 1988 itu dikenal dekat dengan Gregorius ‘Gories’ Mere yang merupakan Staf Khusus Presiden bidang Intelijen dan Keamanan. Petrus adalah anak buah Gories di Detasemen Khusus 88 Antiteror.
Berbeda suara dengan yang didengungkan di Mabes Polri, Buwas sebelumnya justru berharap BNN yang kini dipimpinnya tampil lebih garang di masa depan dengan pemimpin dari TNI.
Ia menyebut idenya membawa perwira aktif TNI menjadi bagian dari BNN tak lain karena bahaya narkoba yang dianggapnya telah mengancam bangsa.
“Di masa saya sekarang ini, saya sudah membawa dua perwira aktif TNI menjadi bagian dari BNN. Keduanya menjadi Kepala BNK dan di masa mendatang, kalau bisa, berharap pengganti saya juga harus dari TNI,” kata Buwas Oktober Tahun lalu di Lapangan Karebosi Makassar.
Dia mengatakan, alasan dirinya memasukkan TNI ke BNN itu tidak lain karena bahaya gempuran narkoba yang mengancam bangsa ini. Menurunya, penanganan narkoba tak bisa hanya menjadi tanggung jawab polisi maupun BNN namun semua lapisan masyarakat termasuk TNI.
“Begini, kita tahu bersama tugas TNI itu apa. Mereka ini tugasnya adalah berperang dan Bapak Presiden sendiri sudah bilang kalau Indonesia ini darurat narkoba. Nah, kalau begitu halnya berarti TNI bisa terlibat langsung memerangi para bandar-bandar besar,” kata Buwas.
Menurut Buwas, pelibatan TNI ke dalam BNN diharapkan mempercepat bangsa ini terbebas dari jeratan narkoba dengan semakin kencang peran dari TNI memburu para bandar narkoba tersebut.
“Urusan hukum biarlah menjadi urusannya polisi, BNN, kejaksaan dan pengadilan. Teman-teman TNI fokus saja pada perang dan eksekusi saja para perusak bangsa ini karena para bandar adalah pengkhianat bangsa. Saya punya daftarnya dan kejar saja mereka semua itu sampai dapat,” kata Buwas.
Meski begitu, Buwas juga mengakui pelibatan TNI dalam memerangi narkoba sangat rentan dikaitkan dengan isu-isu hak asasi manusia.[YMA/TGU]