Sebuah Upaya Meluruskan Haluan Bangsa

Sulindomedia – Akhirnya, setelah edisi online lahir terlebih dulu, kami berhasil menerbitkan kembali koran Suluh Indonesia dalam edisi cetak. Untuk itu, selayaknya diucapkan puji-syukur ke hadirat Tuhan yang Maha-esa.

Melanjutkan misi di masa awal pendiriannya dulu, penerbitan kembali Suluh Indonesiaterutama bertujuan mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang cita-citafounding fathers dan founding mothers saat mendirikan negara-bangsa Indonesia. Selain itu, Suluh Indonesia hadir untuk mengaktualkan ideologi yang ditanamkan para pendiri bangsa saat merintis dan memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Setengah abad lalu, Suluh Indonesia dibredel atau dilarang terbit oleh rezim Orde Baru. Sejak itu, sejarah bangsa banyak dibelokkan, bahkan diputarbalikkan, sehingga menjadi bias.

Tidaklah mudah mengembalikan ingatan dan meluruskan sejarah yang benar. Malah, di masa reformasi kini pun, keadaan semakin bias. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 telah mengubah haluan negara ini menjadi sangat liberal.

Dengan segala keterbatasan,  kehadiran kembali Suluh Indonesia di tengah khalayak pembaca dimaksudkan untuk mengembalikan haluan bangsa ke arah yang dicita-citakan para pendiri bangsa kita.

Kami menyadari, tugas sejarah itu tidaklah mudah. Di tengah gencarnya kemajuan teknologi digital, media-massa ataupun media-sosial sudah semakin tidak bersekat alias borderless. Berbagai kepentingan kelompok, bahkan personal, dengan mudah disampaikan kepada publik lewat media-massa dan media-sosial. Celakanya, opini atau kepentingan kelompok kecil itu dikemas dan dipropagandakan secara masif, sehingga seakan-akan merupakan pendapat mayoritas rakyat. Dan repotnya lagi, penguasa merespons opini kelompok tersebut sebagai suara rakyat.

Di tengah karut-marut informasi seperti itu sangatlah mudah memasukkan berbagai kepentingan, baik itu kepentingan asing maupun kepentingan kelompok lokal, baik itu kepentingan yang bersifat politik, ekonomi, maupun ideologis, di tengah masyarakat dan negara.

Untuk itulah kehadiran Suluh Indonesia menjadi penting. Meski, sekali lagi, kami menyadari Suluh Indonesia bagaikan titik-kecil di tengah lautan media-massa dan media-sosial, apalagi dibandingkan para raksasa media-massa yang telah ada. Niat Suluh Indonesia sederhana saja: menyampaikan mana yang benar dan mana yang salah. Suluh Indonesia juga akan berjuang mengembalikan jati-diri bangsa yang menjadi dasar bagi berdirinya negara-bangsa Indonesia, sebagaimana moto koran ini: untuk kesatuan rakyat dan bangsa.

Semoga Tuhan selalu memberkati dan memberi kekuatan agar Suluh Indonesia tetap konsistens dalam memperjuangkan misi yang diemban. [Emir Moeis, Pemimpin UmumSuluh Indonesia]