Sebanyak 100 Alat Diteksi Gempa dan Tsunami Dipasang di 316 Wilayah Indonesia

Upaya evakuasi korban tsunami Selat Sunda, 23 Desember 2018. Foto: Basarnas

Koran Sulindo – Sebanyak 100 warning receiver system new generation atau alat pendeteksi gempa bumi dan tsunami pada tahun 2021 ini dipasang. Saat ini WRSnGen itu telah terpasang di 316 lokasi di seluruh wilayah Indonesia.

“Jadi ini ada satu sistem yang membantu proses pendeteksian gempa bumi dan tsunami, dan sudah terpasang di 316 lokasi. Pada 2021 kita akan tambah lebih dari 100 alat,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2021 di Jakarta, Kamis (4/3).

Selain memasang WRSnGen, pihaknya memiliki 23 unit vessel traffic service, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. VTS terintegrasi dengan sensor WRSnGen di setiap pelabuhan rawan tsunami.

Sistem peringatan dini ini merupakan upaya manajemen dan mitigasi risiko serta rencana darurat dalam transportasi laut.

Ada pun lokasi prioritas penempatan sistem deteksi dini itu antara lain Teluk Bayur, Bakauheni, Gilimanuk, Padangbai dan Ambon. Semua sistem tersebut pun dapat dimonitor melalui marine command center di kantor pusat.

Kemenhub juga menyiapkan 75 kapal kenavigasian untuk penanganan musibah bencana. Rinciannya, yaitu sebanyak 40 unit kapal kelas I, 33 unit kapal kelas III, satu unit kapal kelas IV dan satu unit kapal kelas V.

Sedangkan untuk armada patroli penjagaan laut untuk penanganan musibah terdiri atas 41 unit kapal yang tersebar di lima pangkalan penjagaan laut dan pantai.

“Kami juga menyiapkan seperangkat tim. Di mana paling tidak, tujuh kapal kelas I, 15 kapal kelas II, tujuh kapal kelas III, empat kapal kelas IV, dan sejumlah ABK yang memiliki profesionalisme,” pungkas Budi. [WIS]