Koran Sulindo – Sebanyak 1.589 relawan Indonesia sudah disuntik dengan kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, dalam uji klinik fase 3 vaksin itu di Indonesia.
“Saat ini rekrutmen sudah selesai dan hampir 1.589 orang yang sudah disuntik vaksin ini dan diharapkan kita mendapatkan analisis sementara di akhir Januari 2021,” kata Divisi Penelitian dan Pengembangan PT Bio Farma Neni Nurainy dalam dalam seminar virtual vaksin Merah Putih Tantangan dan Harapan, Rabu (14/10).
Bersamaan dengan itu juga, pihaknya telah mengajukan otorisasi penggunaan darurat ke Badan Pengawas Obat dan Makanan. Setelah ada rujukan dan izin dari BPOM, pihaknya akan melakukan produksi secara rutin.
“Baru setelah itu kita akan melakukan produksi rutin oleh Bio Farma untuk vaksin Sinovac ini di 2021,” kata Neni.
Karena diakui Neni, pihaknya telah menargetkan jumlah relawan dari uji klinik fase 3 vaksin Sinovac di Indonesia itu yakni 1.620 orang.
Sementara, Neni menuturkan dalam kerja sama dengan Sinovac, ada transfer teknologi pengembangan vaksin dengan Indonesia. Karena kebutuhan vaksin Indonesia untuk jumlah penduduk yang besar tidak bisa dicukupi dari kerja sama dengan pihak luar.
Oleh karena itu, untuk pemenuhan kebutuhan juga perlu kemandirian dalam penyediaan vaksin Covid-19 melalui konsorsium vaksin nasional.
Bio Farma bekerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk pengembangan vaksin Merah Putih.
Neni menuturkan, bila Eijkman dapat menyerahkan bibit vaksin pada Januari 2021 maka perlu pengembangan lanjutan di Bio Farma mulai dari upscalling, kemudian uji praklinik, uji klinik fase 1, 2 dan 3 hingga produksi.
“Kami harapkan adanya pendampingan dan pengajuan emergency use authorization dari Badan POM ini, mungkin diharapkan di 2022 kita bisa mengisi kekosongan tadi vaksin yang tidak tersedia dari impor dari Sinovac ataupun dari negara lain,” tutur Neni. [WIS]