Sandra Olga Ingin Tetap di Indonesia

Sulindomedia – Jejak dan nama Sandra Olga di dunia model terpatri cukup dalam. Nama Sandra pun semakin populer karena wajah cantiknya kerap muncul di berbagai acara dan layar kaca—sekarang ia menjadi host lepas di sebuah staisun televisi.

Memang, lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Univesitas Kristen Petra Surabaya ini mengaku tak ingin berkutat di satu bidang pekerjaan saja. Padahal, ia pernah bekerja dan punya karir cukup bagus di sebuah perusahaan properti besar di negeri ini. ”Saya selalu ingin menjajaki sesuatu yang baru. Selain masih ada waktu dan tenaga, saya sedang berproses mencari bidang yang cocok dengan pandangan dan kepribadian saya,” ungkap dara blasteran Jawa-Jerman kelahiran Berlin pada 10 April 1990 ini.

Meski di dalam tubuhnya mengalir darah Jerman, Sandra dengan tegas mengatakan dirinya ingin menjalani sebagian besar hidupnya di Indonesia, termasuk ketika berkeluarga nanti dan apabila ajal menjemput.”Saya sudah keliling Indonesia, dari Sumatera sampai ke Timika di Papua, Indonesia yang kaya budaya dan kuliner serta pesona alamnya yang indah membuat saya ingin tetap di Indonesia,” kata Sandra, yang kini sedang persiapan syuting film “Dua Batas”, produksi Studio Tujuh.

Cintanya kepada Indonesia juga yang membuat dirinya senantiasa peduli dengan saudaranya sebangsa,  terutama yang tidak seberuntung dirinya dalam menjalani kehidupan. Bersama teman-temannya, Sandra melakukan kegiatan memberi semangat kepada anak anak yatim piatu di panti-panti asuhan.”Selain berbagi rezeki, kami berbagi ilmu dan pengetahuan kepada mereka,” ujarnya.

Sandra mengatakan, dirinya merasa bahagia melihat anak anak yatim piatu yang ditemuinya bisa tersenyum dan tertawa bersama. ”Manusia akan berarti kalau bermanfaat bagi orang lain,” ungkap Sandra.

Kini, penyuka jalan-jalan dan makanan asli Indonesia ini sedang fokus menduetkan bidang entertainment dan entrepreneurship.”Saya sangat merasa nyaman di dua bidang itu. Saya masih menjalani aktivitas syuting dan menjalankan usaha saya di bidang digital printing,” kata pemilik tinggi tubuh 168 centimeter dan berat 51 kilogram ini. [DAP]