TENTARA ISRAEL mengakui telah membunuh tiga orang warga Israel yang disandera di Gaza. Kejadian itu disebut oleh Israel Defence Forces (IDF) akibat salah identifikasi.
Yotam Haim, Alon Shamriz dan Samer El-Talalqa tewas ditembak tentara Israel karena salah sangka, mereka dikira sebagai musuh yang mengancam. Ketiga sandera itu terbunuh di Shejaiya wilayah tetangga Gaza yang juga menjadi arena pertempuran.
“Ketika terjadi pertempuran di Shejaiya, IDF melakukan kesalahan dalam mengidentifikasi tiga orang Israel yang menjadi sandera. Tentara Israel menembak mereka hingga tewas,” sebagaimana penjelasan resmi IDF, Jumat (15/11).
Saat itu memang tengah terjadi penyerangan yang dilakukan tentara Israel di wilayah Shejaiya. Sebelumnya juga terjadi kontak senjata dengan Hamas di wilayah tersebut.
Juru bicara militer Israel Daniel Agari mengatakan kemungkinan ketiga sandera itu telah dilepaskan oleh Hamas beberapa hari sebelum kejadian.
“Kemungkinan para sandera itu telah ada di wilayah Shejaiya beberapa hari lamanya, tapi kami belum mengetahui secara detail,” kata Agari.
Terbunuhnya sandera oleh tentara Israel semakin merusak citra Israel yang tengah melancarkan agresi ke Gaza, Palestina. Tentara Israel menyatakan penyesalan yang mendalam atas kejadian itu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga memberi penyataan atas kejadian penembakan sandera Israel.
“Israel menundukkan kepala dan berduka atas tewasnya 3 orang anak kita yang telah diculik. Kami juga bersimpati kepada keluarga korban yang tengah berduka,” kata Netanyahu melalui pernyataan resmi(15/12).
Israel menyebut ketiga korban adalah bagian dari 240 orang sandera yang diculik pada 7 Oktober lalu ketika milisi Hamas melakukan serangan gencar terhadap otoritas Israel. Hingga kini sekitar 130 orang sandera masih belum dibebaskan atau belum kembali.
Sebelumnya pada saat gencatan senjata bulan November, Hamas telah melepaskan 100 lebih sandera yang terdiri dari anak-anak, perempuan dan beberapa warga asing.
Pemerintah Israel berulang kali menyatakan akan membebaskan seluruh sandera sebagai salah satu tujuan agresi ke Gaza. Namun hingga dua bulan sejak agresi ke Gaza, tak satupun sander yang berhasil dibebaskan atau diselamatkan tentara Israel.
Sedangkan Agresi Israel terus berlanjut hingga kini dan telah menewaskan sekitar 18.700 orang yang mayoritasnya adalah warga sipil termasuk anak-anak. [PAR]