Presiden Venezuela, Nicolas Maduro [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Upaya kudeta terhadap pemerintahan saha Venezuela di bawah Presiden Nicolas Maduro terus berlanjut. Setelah upaya kudeta Juan Guaido yang mendeklarasikan dirinya pada Januari lalu dan pemaksaan “bantuan kemanusiaan” lewat perbatasan, kali ini upaya tersebut melalui pemutusan aliran listrik.

Disebutkan Maduro, upaya tersebut untuk kepanikan dengan menghentikan pasokan aliran listrik dan air untuk masyarakat. Seperti dilaporkan teleSUR pada Senin (1/4), para ahli listrik yang bekerja untuk perusahaan listrik negara Corpoelec, menteri perairan dan militer terus bekerja untuk memulihkan pasokan listrik dan air bersih untuk masyarakat.

Dikatakan Maduro, mereka yang berada di balik rencana itu memotong pasokan aliran listrik, lalu menyerukan untuk melakukan kekerasan. Mereka tahu cara memancing masalah dan berencana untuk mengambil alih kekuasaan politik.

Untuk mengatasi masalah pasokan listrik itu, pemadaman secara bergilir akan terjadi selama 30 hari. Setelah semuanya selesai, maka listrik akan kembali menyala seperti sedia kala. Oleh karena itu, kegiatan belajar di Venezuela akan kembali aktif mulai 3 April nanti.

Seperti Maduro, Menteri Pendidikan Aristobulo Isturiz memastikan sekolah akan segera normal lagi. Keputusan untuk meliburkan sementara sekolah-sekolah disebut sebagai keputusan bersama dengan rakyat. Itu dilakukan untuk melindungi anak-anak karena masalah air, listrik dan transportasi terjadi secara serentak.

Untuk mengatasi masalah listrik ini, Maduro mengumumkan pergantian Menteri ESDM sekaligus memimpin Corpoelec yaitu seorang insinyur yang berpengalaman Igor Gavidia Leon. Ia menggantikan Motta Dominguez yang sudah bekerja sebagai menteri selama 4 tahun ini.

Kepadanya, Maduro mengucapkan terima kasih atas pengabdiannya. Untuk mengatasi masalah kelistrikan ini, Maduro juga menunjuk Delcy Rodriguez sebagai koordinatornya. [KRG]