Ilustrasi rudal S-300 dari Rusia ke Suriah [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Rusia telah mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 kepada Suriah. Karena itu, Suriah disebut memiliki hak menggunakannya, terutama untuk mempertahankan kedaulatan negaranya.

Ketua Komite Pertahanan Duma Rusia, Vladimir Shamanov mengatakan, senjata pertahanan udara yang diberikan Rusia kepada Suriah itu dapat melindungi Damaskus dari serangan. Itu semata-mata untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya baik secara hukum maupun moral.

Seperti dikutip Sana, Shamanov mengatakan, tentara Suriah telah mampu mengelola sistem pertahanan udara S-300 karena telah mengikuti serangkaian pelatihan. Rusia juga kemungkinan tetap akan mengirimkan konsultan persenjataan S-300 itu.

Secara terpisah, tentara Suriah bersiap-siap untuk menonaktifkan ribuan tentara yang telah mengabdi lebih dari 5 tahun. Sumber militer almasdarnews.com menyebutkan, langkah tersebut sebagai transisi Suriah selepas perang sehingga akan lebih mengutamakan memaksimalkan fungsi kepolisian ketimbang militer.

Sejak awal tahun, militer Suriah telah menonaktifkan ribuan tentara yang bertugas di militer Suriah sejak 2011. Pun kepada tentara yang bertuga sejak 2012 dan 2013 telah diberitahukan bahwa akan dinonaktifkan setelah situasi Idlib relatif aman.

Prajurit yang mengikuti wajib militer sejak 2012 dan 2013 telah mengikuti perang di beberapa medan pertempuran yang paling mengerikan termasuk di Aleppo, Ghouta dan Daraa. [KRG]