Rusia: Penangkapan Eksekutif Huawei Bentuk Arogansi Amerika

Polandia tangkap Direktur Penjualan Huawei [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Pemerintah Rusia mengecam tindakan Amerika Serikat (AS) yang menangkap salah satu direksi Huawei di Kanada. Penangkapan itu disebut sebagai bentuk arogansi kebijakan luar negeri AS.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov sebagaimana dilaporkan Channel News Asia pada Jumat (7/12) mengatakan, penangkapan Direktur Keuangan Huawei, Meng Wanzhou, 46 tahun menunjukkan bagaimana AS kerap menerapkan hukumnya di luar wilayah hukumnya. Meng yang merupakan anak pendiri Huawei ditangkap aparat berwenang Kanada atas permintaan AS pada 1 Desember lalu.

Otoritas Kanada menyebutkan, penangkapan tersebut menjadi bagian dari penyelidikan AS terkait dengan skema perbankan global untuk menghindari sanksi AS terhadap Iran. Atas kejadian ini, perusahaan-perusahaan AS yang beroperasional di Tiongkok mulai khawatir akan adanya semacam “pembalasan”.

Sejumlah perusahaan “raksasa” yang beroperasional di Tiongkok bahkan mulai membatasi perjalanan mereka ke sana. Bahkan para eksekutif perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk tak lagi mengadakan pertemuan atau rapat di Tiongkok. Kekhawatiran lainnya adalah bahwa perusahaan khawatir akan masa depan bisnis mereka di negara ekonomi terbesar kedua itu.

Menanggapi kekhawatiran para eksekutif tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang mengatakan, pihaknya melindungi orang asing yang berada di negaranya sesuai dengan aturan yang berlaku. “Maka, tentu saja mereka (asing) harus menghormati hukum dan peraturan Tiongkok,” kata Geng Shuang. [KRG]