Rusia Nilai Pernyataan Tiga Negara Ini Janggal tentang Maduro

Presiden Venezuela Nicolas Maduro [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Pemerintah Rusia menilai ada yang ganjal ketika 3 negara secara bersamaan memberikan peringatan kepada Presiden Venezuela, Nicolas Maduro tentang krisis di negara itu. Ketiga negara itu memperingatkan Maduro untuk segera mengadakan pemilihan presiden baru atau akan mengakui Juan Guaido, tokoh oposisi sebagai presiden sementara Venezuela.

Seperti yang dilaporkan RT.com, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova lewat akun Faceboo-nya mengatakan, pernyataan ketiga negara itu tidak hanya sama melainkan dibuat secara bersamaan. Pemerintah Prancis, Spanyol dan Jerman mengumumkan kesediaan mereka untuk mengakui kepemimpinan Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.

Adapun waktu yang diberikan kepada Maduro selama 8 hari untuk segera mengadakan pemilihan presiden. Pesan-pesan ketiga negara itu tampaknya terkoordinasi dengan baik. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, misalnya, mengatakan, pemerintah Maduro harus mengadakan pemilu secara bebas, transpran dan demokratis dalam waktu 8 hari.

Jika itu tidak dilakuka Maduro, maka Spanyol akan mengakui Juan Guaido sebagai presiden sementara dan bertanggung jawab atas pemilihan tersebut. Peringatan serupa kemudian dikirimkan Presiden Prancis, Emmanuel macron lewat akun Twitter-nya. Rakyat Venezuela disebut harus bisa dan bebas menentukan masa depan mereka. Tanpa pemilihan umum itu, Prancis akan mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.

Sebelumnya pada Rabu lalu, Guaido memproklamirkan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela dan mendapat dukungan penuh dari AS. Sedangkan, Rusia, Tiongkok, Turki dan Kuba serta beberapa negara lain tetap mendukung Nicolas Maduro sebagai pemerintahan Venezuela yang sah. Mereka mengutuk upaya kudeta yang disokong oleh AS.

Karena tindakan AS itu, Maduro lantas memutuskan hubungan diplomatiknya dengan AS. Selama beberapa terakhir, Venezuela dilanda gelombang aksi massa baik pro maupun kontra Maduro. Angkatan bersenjata Venezuela bersumpah untuk mendukung Maduro. Itu sebabnya, pada Jumat (25/1) kemarin, ia mengumumkan latihan militer besar-besaran yang akan diadakan pada awal Fabruari nanti. itu sebagai kesiapan untuk menghadapi agresi musuh.

Rusia, Tiongkok, Afrika Selatan dan negara-negara lain memblokir seruan AS yang meminta Dewan Keamanan untuk mendukung Guaido sebagai presiden sementara Venezuela. Itu dilakukan AS menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB yang merupakan hasil permintaan AS untuk membahas krisis Venezuela. [KRG]