Koran Sulindo – Kementerian Pertahanan Rusia bersikukuh menuduh Israel bertanggung jawab atas kelalaian kriminal atas jatuhnya pesawat Rusia di Suriah pekan lalu.

Israel juga dituduh memberikan informasi palsu atas target-target serangan mereka.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan kesalahan atas jatuhnya pesawat Ilyushin-20 sepenuhnya terletak pada Angkatan Udara Israel (IAF).

“Militer Israel membiarkan kelalaian kriminal atau tak memiliki sikap profesionalisme yang mengakibatkan jatuhnya Il-20,” kata Konashenkov saat konferensi pers pada hari Minggu di Moskow.

Konashenkov dengan tajam mengkritik tingkah laku Israel dalam insiden itu dengan menyebut kepemimpinan militer Israel, “tidak menghargai hubungan dengan Rusia, atau tidak memiliki kendali atas perintah individu atau komandan yang mengerti bahwa tindakan mereka akan mengarah kepada tragedi.”

Perisai

Ia juga membantah klaim Israel yang menyebut jet-jet tempur F-16 Israel sudah berada di wilayah Israel ketika Il-20 ditembak jatuh rudal-rudal Suriah.

Jet tempur Israel justru bergerak mendekati Il-20 dan menggunakan pesawat naas itu ‘sebagai perisai’ terhadap tembakan rudal Suriah.

“Jet Israel melihat Ilyushin Il-20 Rusia dan menggunakannya sebagai tameng terhadap rudal anti-pesawat, sementara mereka melakukan manuver di wilayah itu,” kata Konashenkov.

Menurut Konashenkov, rincian terbaru Rusia tentang insiden itu menunjukkan jet Israel baru meninggalkan daerah itu 10 menit setelah menerima informasi awak Il-20 memulai pendaratan darurat setelah kena tembak.

Lebih lanjut Konashenkov menambahkan IAF telah berkali-kali menciptakan situasi yang berpotensi membahayakan pasukan Rusia di Suriah.

Ia merujuk dalam 2,5 tahun diberlakukan mekanisme deconfliction, Moskow telah mengirim 310 kali peringatan kepada Israel. Berbanding terbalik dengan 25 kali peringatan yang dikirim Israel dari 200 kali serangan di Suriah.

Mekanisme deconfliction merujuk saluran hotline disepakati Rusia dan Israel untuk saling memperingatkan jika salah satu pihak akan menggelar operasi militer untuk meminimalisir potensi konflik.

“Ini adalah tanggapan yang sangat tidak tahu berterima kasih dengan apa yang telah dilakukan oleh Federasi Rusia dari Israel dan orang-orangnya,” kata Konashenkov.

Lebih lanjut Konashenkov mengungkit bagaimana mediasi Rusia agar milisi-milisi yang didukung Iran di Suriah mau menarik diri dari Dataran Tinggi Golan yang berbatasan dengan Israel.

Konashenkov menyebut dalam mediasi itu Rusia berhasil memindahkan 1.050 personel, 24 MLRS dan rudal taktis serta 145 buah artileri dan peralatan militer lebih dari 140 km ke arah timur menjauh dari perbatasan Israel. Konashenkov menambahkan pemindahan itu dilakukan atas permintaan Israel.

Ia juga mengungkapkan bagaimana Rusia bekerja keras melestarikan situs-situs Yahudi dan kuburan tua di kota Aleppo Suriah, termasuk ketika membantu dalam operasi khusus untuk mencari sisa-sisa pasukan Israel yang hilang dalam konflik sebelumnya.

Konashenkov juga mengatakan pasukan Rusia diserang militan ISIS ketika berusaha menemukan koordinat yang sebelumnya disediakan oleh Israel. Sementara seorang perwira Rusia terluka akibat serangan itu, operasi tetap dilanjutkan.

Salahkan Suriah

Pesawat Il-20 milik AU Rusia ditembak rudal sistem pertahanan udara Suriah S-200 pekan lalu 20 mil dari lepas pantai Latakia, Suriah. Rudal-rusal pertahanan udara Suriah ditembakkan sebagai reaksi atas serangan jet-jet Israel.

Seluruh awak pesawat Il-20 dilaporkan tewas akibat insiden itu.

Segera setelah jatuhnya Il-20 itu, delegasi Israel yang dipimpin Panglima IAF Mayor Jenderal. Amikam Norkin dikirim ker Moskow untuk menjelaskan kronologi serangan Israel.

Dalam pembicaraan itu, Israel mengklaim telah menyajikan semua fakta termasuk data intelijen yang dikumpulkan sebelum dan sesudah terjadinya insiden.

Termasuk pencatatan panggilan hotline antara Tel Aviv dan Khmeimim sebelum operasi Israel, signifikansi serangan dan temuan penyelidikan Tentara Israel.

“Tidak ada provokasi terhadap Ilyushin,” kata seorang pejabat senior IDF pada kondisi anonimitas.

Ia balik menuduh bahwa Suriah sedikitnya telah menembakkan 20 rudal anti-pesawat dengan cara yang tidak bertanggung jawab yang menempatkan pesawat-pesawat lain dalam bahaya.

“Kami membuktikan bagaimana tembakan anti-udara Suriah yang sembrono Suriah adalah penyebab langsung yang membuat pesawat Rusia jatuh,” katanya.

“Mereka menembak dengan sangat ceroboh dan tidak bertanggung jawab dan tidak profesional lama setelah pesawat kami tidak ada lagi.”

IAF bersikeras bahwa jet tempur Israel tak menggunakan pesawat Il-20 sebagai umpan dan semua jet tempur sudah berada di wilayah udara Israel ketika pesawat itujatuh.

“IAF tidak bersembunyi di balik pesawat dan bahwa pesawat Israel sudah berada di wilayah udara Israel pada saat jatuhnya pesawat Rusia,” tulis twitter resmi Angkatan Bersenjata Israel.

Mereka juga menyebut bahwa keselamatan prajurit Rusia di Suriah tetap menjadi elemen utama dari perencanaan operasi apa pun yang dilakukan Israel.

“Keamanan dan kesejahteraan pasukan Rusia yang beroperasi di Suriah adalah fokus utama di setiap kegiatan oleh pejabat senior di IDF dan di Israel,” tulis twitter itu.[TGU]