Ilustrasi/ing.com

Koran Sulindo – Nilai tukar (kurs) rupiah menyentuh angka psikologis baru di titik Rp15.001 per dolar Amerika Serikat siang ini. Rupiah terus menunjukkan pelemahan sejak pembukaan perdagangan pagi tadi.

Kurs rupiah ini terlemah dalam beberapa tahun terakhir.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang diumumkan Bank Indonesia (BI), Selasa pagi, kurs rupiah berada di posisi Rp14.988 per dolar AS, melemah 83 poin dari posisi Rp14.905 pada Senin (1/10/2018) kemarin.

Bank Indonesia sudah melancarkan berbagai jurus dan amunisi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate sudah dinaikkan 5 kali atau sebesar 1,5 persen menjadi 5,75 persen sejak Mei 2018. Kenaikan suku bunga acuan dilakukan untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan dan meningkatkan imbal hasil instrumen keuangan domestik sehingga bisa mengundang portofolio asing.

Bank Sentral juga melancarkan intervensi ganda dengan mengoptimalkan cadangan devisa hingga menurunkan premi barter valas (swap) dan barter untuk lindung nilai (swap hedging).

Pada perkembangan terbarunya, BI juga mencoba menerapkan transaksi valuta asing (valas) berjangka domestik atau Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF). Transaksi DNDF adalah transaksi derivatif valuta asing (valas) terhadap rupiah yang standar (plain vanilla) berupa transaksi forward (berjangka) dengan mekanisme fixing yang dilakukan di pasar domestik. [DAS]