Roosevelt Kembangkan Bom Atom Lewat Manhattan Project

Surat Einstein kepada Roosevelt (Bibliotika)

“Satu-satunya yang harus kita takuti adalah rasa takut itu sendiri.” Demikian salah satu pernyataan terkenal yang disampaikan Franklin D. Roosevelt pada amanat pelantikannya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-32 tahun 1933.

Dia perlu menyampaikan pesan tadi, karena saat itu Amerika sedang mengalami puncak masa depresi. Lebih dari 13 juta rakyat AS tidak mempunyai pekerjaan. Ia memberikan harapan kepada rakyat dan berjanji mengambil tindakan tegas dan cepat.

Selain ide pendirian PBB, Presiden Roosevelt dikenang karena berhasil mendorong AS melakukan penelitian awal soal bom atom. Hal ini terjadi setelah dia menerima surat usulan dari Albert Einstein dan kawan-kawannya agar AS mengembangkan penelitian bom atom. Surat pertama Einstein tertanggal 2 Agustus 1939. Ini ditanggapi serius oleh Roosevelt dengan diikuti serangkaian pertemuan.

Awalnya, penelitian yang didorong oleh kekhawatiran Jerman telah mengembangkan penelitian bom atom itu tak fokus pada pengembangan skala besar bom atom itu sendiri. Barulah pada tahun 1942, pengembangan bom atom secara besar-besaran dilakukan oleh United States Army Corps of Engineers atas perintah Roosevelt lewat program “Manhattan Project”.

Einstein sendiri tak pernah terlibat langsung proyek itu. Sementara Jerman yang awalnya diwaspadai ternyata gagal mengembangkan bom atom. Justru Amerika Serikat-lah yang akhirnya berhasil. Riset atom AS itu pada akhirnya justru memicu kerusakan besar akibat AS menggunakannya untuk mengebom Jepang, sekaligus mengakhiri Perang Dunia.

Franklin D. Roosevelt merupakan satu-satunya Presiden Amerika Serikat yang terpilih empat kali dalam masa jabatan dari tahun 1933 hingga 1945. Ia salah satu tokoh abad ke-20 dan menempati urutan ketiga dalam sejarah kepresidenan Amerika Serikat.

Dia lahir dari pasangan Sara Ann Delano dan James Roosevelt I pada 9 Januari 1882, di Lembah Hudson, kota Hyde Park, New York, pada 9 Januari 1882. Nenek moyangnya berasal dari negeri Belanda dan datang ke Amerika Serikat pada 1650.

Lahir dalam keadaan berkecukupan, ia juga melewati masa-masa sakit yang membuatnya cacat. Ia menempatkan dirinya di barisan depan pendukung reformasi. Keluarga dan teman dekatnya memanggilnya Frank. Tapi warga AS akrab menyebut sepupu Presiden Theodore Roosevelt ini dengan FDR.

Dia terkenal karena kepemimpinannya membantu AS memulihkan diri dari masa Depresi Hebat. Dalam seratus hari pertamanya ia mengusulkan rencana besar-besaran untuk menghidupkan kembali kegiatan perusahaan dan pertanian, memberi bantuan ke para penganggur dan kepada mereka yang terancam akan kehilangan ladang dan tempat tinggalnya.

Berhasil dengan program seratus hari pertamanya, Roosevelt menunjukkan diri sebagai pemimpin negara yang cakap. Ia memperoleh dukungan rakyat yang unik dalam sejarah Amerika ketika melancarkan program yang dikenal dengan “New Deal.” Tujuannya mencapai apa yang disebut sebagi sistem yang bersifat lebih sosial dan lebih demokratis.

Pada pemilihan Presiden 1936, revolusi damai dalam bidang ekonomi dan sosial yang dilancarkan Roosevelt telah berhasil membawa perbaikan dan pembangunan kembali sebagian Amerika. Karena itu ia dipilih kembali sebagai Presiden AS dengan jumlah suara yang besar sekali.

Selama jabatannya yang kedua dari tahun 1937 sampai 1940, dia menghadapi banyak kesukaran. Ia berbeda pendapat dengan Mahkamah Agung Amerika, perekonomian Amerika menderita kemunduran. Pada September 1939, Perang Dunia II pecah di Eropa, diawali dengan penyerbuan Jerman ke Polandia.

Melalui perundang-undangan, Roosevelt berusaha menghindarkan Amerika dari peperangan. Tapi di samping itu, ia juga memperkuat negara-negara yang terancam atau diserang. Ketika Jepang menyerang Pearl Harbor di Hawaii pada 7 Desember 1941, dia memimpin pengerahan massa dalam perang total.

Presiden Roosevelt dalam amanat tahunannya kepada Kongres pada 6 Januari 1941 menyampaikan empat kebebasan, yaitu: Kebebasan untuk menyatakan pendapat, kebebasan untuk beragama, kebebasan dari kemelaratan, dan kebebasan dari ketakutan. Dia mempersiapkan AS untuk menjadi “Gudang Senjata Demokrasi” melawan kekuatan Jerman Nazi dan Kekaisaran Jepang.

Karena merasa perdamaian dunia pada masa datang akan tergantung pada hubungan antara AS dan Uni Soviet, Roosevelt banyak mencurahkan pikirannya untuk mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dia pikir, kesulitan-kesulitan internasional dapat diselesaikan di PBB. Tapi PBB baru terbentuk 24 Oktober 1945, enam bulan setelah dia wafat.

Masa Jabatanya berakhir pada tanggal 12 April 1945, bersamaan dengan saat kematiannya. Dia pun digantikan wakilnya Harry S Truman, yang mendorong perwujudan ide pendirian PBB untuk kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya konflik serupa. [AT]