Ridwan Kamil: Kalau Ribut Terus Kapan Kerjanya?

Koran Sulindo – Menghadapi tantangan Indonesia menuju tahun 2045 semua pihak diminta menjaga suasana sosial dan politik yang kondusif.

Sudah tak ada waktu lagi bagi bangsa Indonesia untuk terus berselisih satu sama lain.

Pesan tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di hadapan para milenial menghadapi era digital.

“Sosial dan politik harus kondusif. Kalau kita berantem-berantem terus. Tiap pilkada berantem, terus urusan pilpres, kapan kerjanya?” kata Gubernur yang akrab disapa Emil di Djakarta Theatre, Jakarta, Minggu (28/10).

Emil menyebut saat ini kondisi politik terbagi hanya dua kelompok dan berharap bangsa Indonesia terbelah supaya bisa tampil sebagai negara hebat pada 2045.

Menurutnya, selama menjadi Wali Kota Bandung ia sibuk mendamaikan orang-orang yang berbeda pendapat dan pilihan.

“Jadi kalau politik kita nggak kondusif, kapan kita membangun Indonesia dengan inovasi. Kira-kira gitu. Jangan terbelah. Sekarang kan terbelah. Kecebong dan kampret. Kalau bisa kecepret digabung,” kata dia.

Lebih lanjut kepada para milenial Emil menekankan pentingnya memahami dunia digital. Mereka yang tak memahami dunia dianggap bakal ketinggalan zaman.

Menurutnya, selain memiliki bawaan berupa dampak negatif bagi masyarakat, hal itu bisa disiasati dengan tetap menjaga kewarasan penggunanya. Emil menyebut dunia bergerak ke arah yang makin esktrem.

Kaum milenial menurutnya harus mengedepankan verifikasi informasi dan tidak begitu saja larut dalam informasi yang sangat cepat itu.

Sementara dunia juga tidak makin damai dan bertambah berbahaya. Ribuan berita hoax  harus membuat generasi milineal menjadi generasi tabayyun.

Emil menyebut lebih baik telat mendapat informasi namun dijamin kebenarannya daripada cepat tapi tak bisa dipastikan. Daripada langsung baca berita, langsung emosi, langsung diforward, langsung dishare, langsung marah.

“Cape kan lihat Twitter  lihat berita-berita yang bad news breaking news. Karena itu, teknologi jangan menjauhkan kita dari kemanusiaan, teknologi harus tetap menjaga kewarasan kita dalam situasi yang bising memekakan telinga ini,” kata dia.

Lebih lanjut Emil mengingatkan prediksinya tentang peluang Indonesia tampil sebagai negara hebat di 2045 sepanjang tiga syarat dipenuhi.

Menurut Emil ketiga syarat itu adalah pertumbuhan ekonomi tidak boleh turun dari 5 persen, generasi milenial Indonesia yang kompetitif dan stabilitas politik yang terjaga.

“Agar ekonomi tidak turun dari 5 persen, perbanyak beli produk lokal dan jangan tergantung dolar. Apapun yang kita pegang jangan banyak unsur dolarnya, perbanyak unsur rupiah. Jadi kalau bisa beli makanan lokal, beli makanan lokal,” kata Emil.[TGU]